Berita Boyolali

Cara Agar Ular Tak Masuk Rumah, Damkar Boyolali Sarankan Pakai Wewangian

Memasuki musim penghujan seperti saat ini. Warga diminta waspada apalagi soal ular. Rumah disarankan dipakaikan wewangian.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Anggota Damkar Boyolali menunjukan ular piton hasil tangkapan dari rumah warga, Rabu (6/12/2023) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Masyarakat sebaiknya waspada terhadap ular masuk rumah.

Memasuki musim hujan ini, ular besar bisa mulai kelaparan.

Hewan reptil itupun masuk ke rumah-rumah untuk mencari mangsa.

Damkar Boyolali pun mulai menerima permintaan evakuasi ular yang masuk rumah.

Petugas Damkar Satpol PP Boyolali, Sri Wiyatno menyebut, memasuki musim hujan banyak ular keluar sarang untuk mencari makan.

Masyarakat diminta untuk waspada dan segera melapor jika terjadi ular masuk rumah. 

Dia pun meminta masyarakat untuk melakukan antisipasi.

Dengan cara mencegah rumah dalam kondisi lembab.

Sebab, ular suka tempat-tempat yang lembab.

Kemudian, lubang yang memungkinkan ular masuk diberikan wewangian.

"Paling efektif wewangian nanti ular gak mau lewat itu. Kalau garam itu tidak berefek. Kami sudah uji coba beberapa kali, paling efektif dengan wewangian," katanya Rabu (6/12/2023).

Dia menyebut Selama dua pekan ini, Damkar Satpol PP Boyolali melakukan evakuasi delapan ular berbagai jenis. 

Paling banyak ular jenis piton. 

Seperti yang ditangkap Rabu (6/12/2023) subuh.

Baca juga: Laporan Evakuasi Ular Naik saat Musim Penghujan, Waspada Lingkungan Lembab Lokasi Telur Ular Menetas

Ular piton sepanjang 3,5 meter ditangkap dari rumah warga di Desa Randusari, Kecamatan Teras.

Ular yang masuk kandang rumah warga itu pun langsung dilepas liarkan di wilayah Juwangi.

Dia merinci 8 ekor ular yang dievakuasi selama dua pekan ini.

Antara lain, 4 ekor ular piton, 2 ekor ular gadung ekor merah dan 2 ekor ular kobra koros.

Ular-ular piton itu dievakuasi dari Desa Sudimoro dan Teras, Kecamatan Teras.

Kemudian, juga di Desa Methuk, Kecamatan Mojosongo. 

Ular piton itu kebanyakan ditemukan di kandang ayam. 

"Kami juga evakuasi ular kobra ditemukan di daerah Teras juga tiga hari lalu. Ukurannya lumayan besar. Ditemukannya di dapur rumah warga. Yang berbisa-berbisa itu biasanya dilepas di (Hutan) Gunung Bibi yang jauh dari pemukiman," imbuhnya. 

Khusus ular tak berbisa akan dilepas liarkan di lahan pertanian di Juwangi. 

Hal itu karena emang petani yang meminta sebagai musuh alami hama tikus. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved