Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Kasus Tabrak Lari Fly Over Manahan Sempat Diatensi Gibran Namun Tak Membuahkan Hasil

Lima tahun tak terungkap, kasus tabrak lari di Flyover Manahan dengan korban Retnoning Tri Jelipele ternyata sempat jadi perhatian Gibran.

TribunSolo.com/H Asep Abdullah Rowi
Flyover Manahan. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Nyawa Retnoning Tri Jelipele melayang tahun 2019 silam dalam sebuah peristiwa tabrak lari di Fly Over Manahan.

Putranya Harry Jelipele bercerita setahun kemudian kasus ini mendapat atensi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Ua mendapat telepon dari Wali Kota Solo tersebut usai kasus yang menyebabkan nyawa Ibu Harry tersebut menjadi sorotan hingga masuk acara televisi.

“Waktu diangkat di Mata Najwa viral lagi. Selang berapa jam saya ditelpon Mas Gibran. Mas Gibran juga bantu nggak ada hasil,” ungkap Harry.

Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Greges Surabaya Tewaskan Pembonceng Sepeda Motor, Pengendaranya Diduga Mabuk

Program tersebut mengangkat kasus ini dan tayang pada 30 Juli 2020 di kanal Youtube.

Meski begitu, hingga kini belum ada titik terang siapa yang harus bertanggung jawab atas kematian ibunya tersebut.

Kini ia berusaha menggandeng pengacara kondang Hotman Paris untuk berusaha mencari keadilan.

Ia pun sadar bahwa penegakan hukum di Indonesia masih lemah sehingga harus ada upaya lain agar keadilan bisa diraih.

Baca juga: Kasus Tabrak Lari Flyover Manahan 5 Tahun Lalu Kembali Diusut Hotman Paris, Ungkap Kejanggalan

“Mungkin karena saya lihat fenomena hukum harus viral dulu. Selama ini yang bisa memperjuangkan ketidakadilan Pak Hotman dengan Hotman 911. Dibantu Pak Hotman biar viral lagi,” jelasnya.

Ia pun berharap dengan pengaruh pengacara kondang tersebut kasus ini dapat kembali menjadi perhatian publik. Dengan begitu ada tekanan agar pihaknya menemui keadilan.

“Harapannya dengan diviralkan penegak hukum bekerja dengan maksimal. Supaya nggak ditelantarkan. Buat SP2HP seperti formalitas tanpa ada kinerja yang sungguh-sungguh. Saya orangnya sabar tapi kalau 5 tahun kok kebangetan,” terangnya.

Kasat Lantas Polresta Surakarta Kompol Agung Yudhiawan menyebut selama 5 tahun proses penyidikan masih terus berlangsung.

Baca juga: Viral Motor Tabrak Beton di Flyover Sunter, Pengamat Sebut Penempatannya Kurang Tepat

Hingga kini belum ada titik terang mengenai identitas pemilik mobil yang menabrak korban.

“Kalau kasus sudah dinaikkan sidik kami melanjutkan proses penyidikan untuk mencari siapa pengemudi atau minimal mengetahui jenis nopol. Sampai saat ini kami masih terkait dengan pengumpulan pencari identitas nopol tersebut. Sehingga kami belum bisa mengerucut pengemudi siapa,” tuturnya.

Dengan adanya upaya keluarga korban ini, pihaknya juga tetap akan melanjutkan penyidikan yang sudah berjalan.

“Intinya kami melanjutkan proses penyidikan. Dari hasil penyelidikan kami belum bisa mendeteksi nopol berapa,” jelasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved