Berita Solo
Kasus Stunting di Solo : Naik Hingga 4,32 Persen, Terapi Renang & Massage Dikaji Pemkot
Angka prevalensi stunting di Kota Solo mengalami peningkatan pada 2023 dibanding tahun 2022.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Angka prevalensi stunting di Kota Solo mengalami peningkatan pada 2023 dibanding tahun 2022.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo mencatat angka prevalensi stunting pada tahun 2022 sebesar 3,17 persen.
Sementara angka prevalensi stunting pada tahun 2023 mencapai 4,32 persen.
Angka tersebut mengindikasikan ada 1.050 dari 24.321 anak yang mengalami stunting.
Bahkan Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menjelaskan sekitar 3 ribu anak berisiko stunting.
Baca juga: Deklarasi Jateng Zero Knalpot Brong di Solo : Razia Rutin Digalakkan, Aduan Masuk Ditindaklanjuti
“Yang risiko lebih 3 ribu sekian. Usia 0 sampai 2 tahun besar. Kalau nggak dikejar ikut (jadi stunting) semua,” jelasnya saat ditemui di Taman Cerdas Gilingan, Senin (15/1/2024).
Pihaknya pun sedang menggencarkan berbagai cara untuk menekan stunting.
Salah satunya dengan terapi yang telah dilakukan di Kecamatan Banjarsari.
“Ada terapi yang dicontohkan oleh Pak Camat Banjarsari. Di Banjarsari agak lumayan besar kasusnya," tutur dia.
"Di Banjarsari ada terapi dari uluran tangan CSR. Terapi renang dan massage termasuk sinar ultraviolet,” tambahnya.
Baca juga: Respons KLB Polio di Klaten dan Jawa Timur, Pemkot Solo Vaksinasi 50 Ribu Anak dalam 5 Hari
Pihaknya saat ini sedang mengkaji metode ini agar bisa diterapkan di wilayah lain.
Hal ini bisa menjadi upaya lain di luar peningkatan gizi seperti yang selama ini dilakukan.
“Oleh pemerintah Kota Surakarta akan menjadi contoh untuk kita lakukan di kecamatan yang lain," jelas dia.
"Agar tidak hanya gizi yang kita berikan. Mulai dari ketinggian sampai berat badan,” tambahnya.
Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro menjelaskan angka kasus di wilayahnya menurun setelah diterapkan metode ini.
“Dari 165 menjadi 159 kasus. Kasusnya menurun bukan karena umur tapi sembuh," ungkap dia.
"Artinya perkembangannya bagus,” imbuhnya.
(*)
Biaya Hidup di Kota Solo Murah? Simak Faktor yang Membuat Biaya Hidup di Surakarta Relatif Murah |
![]() |
---|
5 Toko Jas Hujan di Solo Jateng, Sediakan Aneka Jas Hujan Berkualitas dan Harga Bervariasi |
![]() |
---|
Nikmati Pensiun di Solo Jateng, Jokowi Banyak Tawaran jadi Juru Kampanye Calon Kepala Daerah |
![]() |
---|
Saat Kaesang Gendong Bocah Bernama Gibran, Ingatkan ke Warga Kalau Jokowi Sudah Pulang ke Solo |
![]() |
---|
Daftar Tarif Jalan Tol Solo-Klaten, Tak Lagi Gratis Mulai Besok Sabtu 2 November 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.