Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

Kopi Maut Bercampur Obat Kuat, Diduga Jadi Penyebab Kematian Warga Gemolong Sragen

Minuman kopi diduga menjadi penyebab Wagimin tewas di rumahnya, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Istimewa
Barang bukti yang ditemukan di dalam rumah Wagimin, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Minggu (14/1/2024). Wagimin ditemukan tewas di ruang tengah rumah. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Minuman kopi diduga menjadi penyebab Wagimin tewas di rumahnya, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Minggu (14/1/2024). 

Dugaan tersebut menguat lantaran ditemukan minuman tersebut tak jauh dari lokasi temuan korban. 

Minuman kopi itu diduga bercampur obat kuat. 

"Selain itu, di lokasi juga ditemukan kopi, air mineral, obat kuat, tisu magic, kue kering, minyak angin dan serta rokok," ungkap Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam.

Baca juga: Sambangi Sragen, Bambang Pacul Sebut Hasil Survey Tak Lebih dari Sekedar APK Buat Pihak Lawan

Baca juga: Seorang Pemuda Warga Gemolong Sragen Ditangkap Polisi saat Nyabu di Rumah Karaoke

Ada pun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban. 

Itu sesuai dengan hasil autopsi terhadap jenazah.

Jamal mengatakan pihak keluarga menerima penyebab kematian korban. 

"Keluarga korban sudah menerima penyebab kematian korban dan selanjutnya membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban," ucap Jamal.

Kronologi Temuan

Sebelumnya, Wagimin (53) ditemukan tewas di rumahnya, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Minggu (14/1/2024). 

Pria tersebut ditemukan dalam posisi tergelatak. 

Tak jauh lokasi temuan, terdapat minuman kopi dan obat kuat. 

Jamal mengatakan temuan tewasnya Wagimin bermula saat tetangga, Joko Suwito (39) sedang berada di belakang rumahnya pukul 07.00 WIB.

Joko melihat pintu belakang rumah korban yang berada di sisi timur dalam keadaan masih tertutup. 

Baca juga: Sambangi Sragen, Bambang Pacul Sebut Hasil Survey Tak Lebih dari Sekedar APK Buat Pihak Lawan

"Selanjutnya Joko Suwito mengirimkan pesan Whatsapp yang berisi menanyakan apakah korban sudah bangun dan menawarkan akan dibuatkan kopi," ucap Jamal.

'Namun pesan itu tidak dibalas oleh korban," tambahnya. 

Kecurigaan belum tumbuh dalam benak Joko. 

Itu setelah dirinya menuju ke depan rumah korban sekira pukul 08.00 WIB. 

Dia mendapati lampu teras rumah korban masih menyala. 

Melihat itu, Joko berinisiatif mematikan lampu melalui meteran listrik. 

Setelahnya, dia pergi meninggalkan rumah korban untuk main. 

Joko kemudian pulang ke rumah dan beristirahat. 

Joko kembali keluar rumah sekira pukul 16.00 WIB. 

Baca juga: Seorang Pemuda Warga Gemolong Sragen Ditangkap Polisi saat Nyabu di Rumah Karaoke

Saat itu, Joko melihat rumah korban dalam keadaan tertutup. 

Dia tidak mendengar ada aktifitas dari dalam rumah korban. 

Joko mulai curiga dan menuju ke rumah Sarinah (66). 

Rumah berada di sebelah timur rumah korban. 

Joko menanyakan keberadaan korban yang tidak kelihatan sejak pagi hari. 

"Sarinah mengaku tidak mengetahui keberadaan korban," ujar Jamal.

Joko dan Sarinah kemudian melihat kondisi korban di dalam rumahnya. 

Saat mereka sampai di depan pintu rumah korban mendapati pintu rumah dalam keadaan tertutup namun tidak terkunci. 

Baca juga: Warga Jenar Sragen Terancam 4 Tahun Penjara, Terjerat Kasus Penggelapan Motor

Kemudian, saat dipanggil beberapa kali tidak ada jawaban dari Korban.

"Lalu mereka masuk ke dalam rumah korban mendapati korban dalam keadaan tertidur di lantai bawah di ruang tengah," kata dia.

Ia mengatakan, korban ditemukan dengan kondisi telanjang dan hanya memakai sarung  serta beralaskan tikar.

Saat itu, mulut korban sudah mengeluarkan busa dan dicek sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Selanjutnya Joko Suwito menghubungi Kepala Desa Jatibatur, Sutardi untuk memberitahukan kejadian tersebut," ujar dia.

"Atas kejadian tersebut Sutardi menghubungi Polsek Gemolong untuk proses olah TKP," tambahnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved