Kasus DBD di Sragen Makin Menjadi-jadi Hingga 2 Orang Meninggal, Dinkes Sragen Lakukan Hal Ini

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sragen terus bertambah.

Untuk menangani kasus tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen telah mengumpulkan pengurus seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Sragen.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Udayanti Proborini.

"Kami kumpulkan dari rumah sakit, faskes, puskesmas, klinik baik milik pemerintah maupun swasta untuk bisa dilakukan koordinasi terkait kasus seperti ini," kata Udayanti.

"Bagaimana percepatan penanganan, bagaimana melakukan percepatan rujukan dan bagaimana pelaporan KDRS harus cepat," tambahnya.

Udayanti mengatakan hingga Senin (5/2/2024) kasus DBD di Kabupaten Sragen menjadi 46 kasus.

"Total sampai hari ini ada 46 kasus Demam Berdarah Dengue," imbuhnya.

Baca juga: Waspada! Bukan Cuma Genangan Air, Nyamuk Penyebab DBD Suka Hidup di Rumah dengan Pohon Rimbun

Baca juga: Bocah 6,5 Tahun di Sragen Meninggal Diduga Terjangkit DBD, Sempat Dirawat di Rumah Sakit 

Sedangkan, kasus DBD sudah tersebar di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sragen.

Kasus DBD terbanyak ditemukan di Kecamatan Sumberlawang sebanyak 8 kasus, kemudian di Kecamatan Plupuh dan Mondokan ada 5 kasus.

Kemudian, masing-masing ditemukan 4 kasus di Kecamatan Masaran, Ngrampal, dan Sukodono.

Di Kecamatan Sragen, Tanon, Gesi, dan Tangen ditemukan masing-masing 3 kasus.

Sedangkan di Kecamatan Kedawung, Sambirejo, Gondang, dan Miri masing-masing ditemukan satu kasus.

Kecamatan yang belum ditemukan kasus DBD yakni di Kalijambe, Sambungmacan, Karangmalang, Sidoharjo, Gemolong dan Jenar.

Total terdapat 277 kasus demam dengue yang tersebar di seluruh kecamatan di wilayah Sragen.

Hingga kini, ada 2 warga Sragen yang meninggal dunia karena DBD.