Kasus DBD di Sragen
Dinas Kesehatan Sebut Lonjakan Kasus DBD Selama 2024 di Sragen Merupakan Siklus 5 Tahunan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti Proborini mengatakan lonjakan kasus DBD ini merupakan siklus lima tahunan.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pada tahun 2024 ini, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menjangkiti warga Sragen melonjak drastis.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, pada tahun 2023 lalu, total ada 147 kasus DBD.
Jika dirata-rata, dalam satu bulan, setidaknya ada 12 kasus DBD selama tahun 2023.
Sementara itu, tahun 2024 belum genap 2 bulan, kasus DBD di Kabupaten Sragen sudah mencapai 48 kasus.
Pada Bulan Januari 2024 sendiri, kasus DBD di Kabupaten Sragen mencapai 39 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti Proborini mengatakan lonjakan kasus DBD ini merupakan siklus lima tahunan.
"Iya benar siklus lima tahun sekali, pada tahun 2023 total ada 143 kasus, sekarang baru 2 bulan sudah 48 kasus," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (7/2/2024).
Baca juga: Pria Paruh Baya Asal Cantel Kulon Sragen Ditemukan Tewas di Rumahnya, Mulut Berbusa Kental
Baca juga: Baru 2 Bulan, Sudah Ada 48 Warga Sragen yang Terjangkit DBD, 2 Meninggal Dunia
Ditengah lonjakan kasus DBD ini, menurut Udayanti masih ada warga yang sulit untuk diajak menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga belum maksimal.
Untuk itu, Udayanti berharap agar warga Sragen mulai rutin menerapkan PSN dan juga pola hidup bersih dan sehat.
Selain itu, Udayanti juga meminta kepada warga Sragen untuk segera periksa ke fasilitas kesehatan, salah satunya ke puskesmas terdekat jika mulai merasakan demam.
"Di Puskesmas itu punya tes yang lebih spesifik, namanya NS1, di hari pertama demam, kita bisa melihat, apakah demam yang dialami pasien mengarah ke DBD atau tidak," terangnya.
"Kalau tes laboratorium kan hari ketiga panas, kalau pakai NS1 ini bisa langsung dilihat, sehingga setidaknya sudah tahu, kondisi pasien ini apabila mengarah ke DBD bisa segera mendapat perawatan," pungkasnya.
(*)
Caption : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen, Udayanti Proborini saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (7/2/2024).
Cuaca Masih Tak Menentu, Warga Sragen Tetap Diminta Waspadai Penyakit DBD |
![]() |
---|
Hingga April 2025, Tercatat Ada 102 Kasus DBD di Sragen, Terbanyak di Sumberlawang |
![]() |
---|
2025 Baru Berjalan 9 Hari, Sudah Ada 7 Warga Sragen Terjangkit Demam Berdarah Dengue |
![]() |
---|
Ratapan Pilu Ibu di Sragen, Sang Putra Meninggal karena DBD : Demam Tinggi, Sempat Dilarikan ke RS |
![]() |
---|
Kasus DBD di Sragen Makin Menjadi-jadi Hingga 2 Orang Meninggal, Dinkes Sragen Lakukan Hal Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.