Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Ahok Serang Jokowi-Gibran, Pengamat Ingatkan Risiko Blunder : Justru Bisa Gerus Suara Ganjar-Mahfud

Tampak dalam video viral di TikTok itu, Ahok melakukan tanya jawab dengan seorang ibu atau oma yang berusia 82 tahun.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kolase tribunnews.com
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Ahok akan fokus kampanye Ganjar-Mahfud di Jakarta. 

TRIBUNSOLO.COM - Ucapan politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, belakangan viral di media sosial.

Salah satunya, Ahok bilang kepada nenek 82 tahun yang mendukung Paslon 02 Prabowo-Gibran jika pilihannya tidak sesuai harapan bisa bikin sesal seumur hidup.

Tampak dalam video viral di TikTok itu, memperlihatkan momen Ahok melakukan tanya jawab dengan seorang ibu atau oma yang berusia 82 tahun.

Baca juga: Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Bekerja, Luhut Hingga JK Angkat Bicara

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, khususnya di akun TikTok @halim_tambari, terdapat seorang wanita lanjut usia yang menyampaikan pandangannya mengenai pilihan calon presiden dan wakil presiden.

Wanita ini memiliki orientasi politik yang berbeda dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Di mana dia memilih mendukung pasangan nomor urut 02, Prabowo-Gibran.

Wanita tersebut juga menampaikan pandangannya mengenai peristiwa Trisakti tahun 1998 dan menyoroti keterlibatan Prabowo Subianto dalam peristiwa itu.

Dia lantas mengaitkan diskusi mengenai kerusuhan Tanjung Priok, di mana Mayjen TNI Pur. Pranowo terlibat karena mengikuti instruksi dari atasannya.

Baca juga: Muncul Narasi Ahok Kuda Putih Jokowi agar 01 dan 03 Tak Koalisi di Putaran Kedua, Cak Imin Membantah

"Waktu dia dibuka perkara dia minta doa, dia lolos. Memang mereka semua dari atasan, anak buah dikerahkan semua. Dia takut karena instruksi atasannya. Bebas," ujar oma tersebut dalam video yang diunggah pada Senin (05/02/2024).

Wanita tersebut dalam konteks ini menyatakan bahwa ada sesuatu yang tidak fair terhadap perlakuan yang berbeda antara Pranowo dan Prabowo.

Dia bertanya, "Tetapi Prabowo, kenapa dibawa-bawa sampai sekarang?" Ia merasa bahwa Prabowo sering kali menjadi sasaran tuduhan dan fitnah yang tidak berdasar.

Dengan mengakhiri pembicaraannya, ia menyampaikan pandangan mengenai pentingnya pengampunan dalam keyakinan Kristennya.

Baca juga: Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Solo Dimulai Kirab, Bagikan 100 Ribu Makan Gratis di 14 Titik

"Sebagai orang Kristen, kita musti mengampuni, orang bisa berubah kan. Ya kita juga jangan sampai menyimpan dosa orang sampai malam, begitu firman Tuhan." ungkap oma tersebut dalam pandangannya melihat sosok Calon Presiden No Urut 2, Prabowo Subianto yang sering kali diterpa oleh tuduhan-tuduhan tersebut.

Ahok pun langsung menjawab pernyataan sekaligus pertanyaan dari seorang oma tersebut.

Dia memulainya dengan pernyataan contoh bahwa adik perempuannya pun tidak mau memilih Ganjar dan lebih memilih Prabowo karena pada 2009 lalu, Megawati pun sempat memilih Prabowo menjadi cawapresnya.

Ahok mengatakan, soal insting politik Megawati memang sudah mengampuni sejak awal.

Namun terkait dengan pemilihan presiden, Ahok memiliki alasan lain mengapa dirinya tidak memilih Prabowo.

Baca juga: Kampanye Terbuka Ganjar-Mahfud di Solo, Bakal Hadirkan Anak Wiji Thukul, Aktivis Korban Penculikan

“Kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat, kita tidak mau pilih orang yang emosional, kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sembari menunjukkan kekhawatirannya apabila nantinya Gibran yang naik menjadi presiden.

Menyela percakapan Ahok, oma menjawab bahwa justru apabila Gibran Rakabuming Raka yang nantinya menjadi suksesor Prabowo, maka hal itu bagus.

Ahok tegas membantah, sambil melayangkan argumen bahwa jawaban ibu tersebut bisa diperdebatkan oleh dirinya.

Namun, karena ibu tersebut berusia 82 tahun maka dirinya tidak mau mendebat.

Baca juga: Maklumat Super Semar, Mahasiswa Kecewa Demokrasi Tanpa Etika, UNS Sebut Bagian Kebebasan Berpendapat

Ahok pun melanjutkan pernyataannya dan mengkritisi kinerja Wali Kota Surakarta tersebut, sekaligus menyinggung mantan tandemnya di Pilgub DKI Jakarta, Joko Widodo yang kini menjadi Presiden RI 2019-2024 tersebut.

“Di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota, terus ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Makanya saya bisa berdebat itu, saya lebih tahu. Saya nggak enak ngomong depan umum.” ujar Ahok.

Di akhir video, Ahok menyebut kepada oma tersebut bahwa apabila oma tersebut memilih pasangan 02, maka apabila Prabowo-Gibran terpilih tidak sesuai harapan oma tersebut.

Ahok mengingatkan bahwa ibu tersebut akan menyesal sampai mati.

“Ibu bawa mati penyesalan. Silakan ibu bawa mati penyesalan. Dan saya tidak mau bawa mati penyesalan,” ungkap Ahok.

Baca juga: Survei Populi Center: Prabowo-Gibran Unggul 52,5 Persen, Hampir 80 Persen Ingin Sekali Putaran

Respons Pengamat

Direktur Strategis Pusat Penerangan Politik (Puspenpol) Adrian Zakhary menilai bahwa saat ini marwah Jokowi diserang dengan begitu kerasnya dari orang-orang yang justru pernah ia bantu selama pemerintahannya.

Tidak hanya itu serangan juga menyasar kepada mereka yang terafiliasi dan mendukung pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran.

“Presiden Jokowi saat ini banyak dikhianati orang-orang yang dulu beliau bantu dan dukung. Demi memenangkan kontestasi, semua cara dilakukan termasuk menyerang secara membabibuta sosok dan marwah pak Jokowi, serta semua orang dan kelompok yang terafiliasi atau mendukung pasangan 02,” kata Adrian Zakhary pada Selasa, (06/02/2024) di Jakarta.

Ia juga menuturkan bahwa dari hasil pantauan Puspenpol di TikTok, video viral Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama dengan lansia berumur 82 tahun menerima respons negatif dari netizen. 

Para netizen menyayangkan pernyataan Ahok yang bicara dengan nada tinggi dan arogan kepada lansia tersebut.

Terlebih, Ahok yang kini menjadi salah satu amunisi Ganjar-Mahfud dinilai melakukan offside dan berpotensi menggerus elektabilitas suara pasangan tersebut di kalangan voters yang menjadi swing voters dan kelompok minoritas.

“Dari hasil pantauan Puspenpol di TikTok, Video Viral FYP Pak Ahok dengan seorang lansia berusia 82 tahun mendapat respons negatif dari Netizen TikTok. Netizen menyayangkan sikap Pak Ahok yang berbicara dengan nada tinggi dan arogan dengan ibu itu. Hal ini juga berpotensi menggerus suara Ganjar Mahfud khususnya dari segmen kelompok minoritas,” tuturnya.

Adrian juga menambahkan bahwa sikap Ahok yang menjelekkan Jokowi dan Prabowo juga disayangkan oleh netizen, mengingat Ahok dulu pernah maju sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Jokowi juga mendapat dukungan dari Prabowo Subianto.

“Banyak Netizen juga menyayangkan sikap Ahok yang menjelekkan Presiden Jokowi dan Pak Prabowo, padahal Ahok dulu maju di DKI Jakarta bersama Pak Jokowi didukung oleh Pak Prabowo juga kan, dan bisa jadi Gubernur juga menggantikan Pak Jokowi,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Direktur Strategis Puspenpol itu juga menyayangkan sikap Ahok yang pernah menerima jabatan sebagai Komisaris Pertamina setelah keluar penjara, namun kini justru menyerang pemerintah dan Jokowi

“Beliau bebas penjara waktu itu juga masih diberi kesempatan untuk menjadi Komisaris Utama Pertamina berkat kepercayaan Pak Jokowi mengingat kinerja Ahok sebelumnya. Namun kini disayangkan, karena Pilpres pak Ahok menjadi penyerang pemerintah dan sahabatnya sendiri, orang yang banyak mendukung dan membantunya, orang itu adalah Pak Jokowi,” tandasnya.

(Kompas.tv)

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved