Nasib Baliho Kampanye di Tahun Politik
Era Digital, Caleg di Solo Tetap Manfaatkan Baliho untuk Kampanye, Masih Efektif!
Peserta pemilu masih menyebar segala macam baliho secara masif memenuhi tiap ruang di jalan-jalan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Bendera partai politik peserta pemilu di Kantor KPU Surakarta.
Walaupun begitu, menurutnya yang paling penting adalah mendekatkan diri dengan masyarakat.
Ia sendiri sudah menjaring aspirasi di dapilnya jauh-jauh hari sebelum kampanye.
“Saya pasang ribuan rontek. Baliho mungkin ratusan. Kalau rontek ribuan. Kami yang penting turun ke masyarakat. Sehingga masyarakat bisa kenal kami tidak hanya dari baliho. Saya blusukan sudah 1,5 tahun sehingga masyarakat bisa kenal sehingga bisa mencapai suara tertinggi di Laweyan,” tuturnya.
(*)
Berita Terkait: #Nasib Baliho Kampanye di Tahun Politik
| Pengepul Rosok Bukan Jawaban Atasi Sampah Baliho di Tahun Politik, Dibakar Jadi Masalah Baru? |
|
|---|
| Sampah Baliho di Solo Diduga Capai 2,48 Ton, Asumsinya Tiap Caleg Cuma Hasilkan 5 Kg Sampah Baliho |
|
|---|
| Timbulkan Berton-ton Sampah, Pemerhati Lingkungan Usulkan Peserta Pemilu Dibebani Dana Kontinjensi |
|
|---|
| Sampah Baliho Kampanye Kebanyakan Tak Laku di Tangan Pengepul Rosok, Ini Alasannya |
|
|---|
| Perusahaan Periklanan Pesanan Parpol di Tahun Politik Punya Tanggungjawab Turunkan Baliho Kampanye? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.