Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri, Menyebar Melalui Kencing Hewan

Laporan wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kasus leptospirosis kembali mengganas di Boyolali.

Dua orang terpapar Leptospirosis, satu diantaranya hingga meninggal dunia.

Masyarakat pun perlu mewaspadai tikus yang ada di sekitar.

Tikus kencing di air, airnya itu kena luka.

Bakteri leptospirosis kemudian masuk dan menginfeksi tubuh.

Baca juga: Kencing Tikus Makan Korban di Boyolali, Satu Warga Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti menjelaskan leptospirosis merupakan penyakit zoonosis atau penyakit infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Penyakit ini mudah menginfeksi melalui luka. Infeksi dari bakteri leptosfira ini bisa memicu kerusakan ginjal dan hati hingga menyebabkan kematian.

Manusia yang terinfeksi varian mematikan akan bergejala seperti penyakit hepatitis B hingga gagal ginjal.

Yakni mata dan tubuh menguning dan mengalami gagal ginjal.

"Gejala leptospirosis seperti panas tinggi, nyeri kepala, nyeri perut, nyeri otot dan lainnya," kata Puji.

Namun, ada gejala khusus yang hanya ditemui pada penyakit ini, yakni nyeri otot bagian betis.

Baca juga: Perajin Rebana Full Senyum di Bulan Ramadan, Rebana Centre di Banyudono Boyolali Banjir Servisan

Untuk itu, bagi masyarakat yang mengalami gejala demam tinggi segera periksa kesehatan di fasilitas kesehatan (Faskes).

Selain itu pihaknya juga meminta puskesmas dan faskes untuk memantau lebih pada kasus demam.

"Entah itu demam biasa, demam berdarah dengue (DBD), tifus dan lainnya. Maka perlu diwaspadai gejala demam ini," tandasnya.

(*)