Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Kejanggalan Bus Maut Rombongan Siswa SMK Kecelakaan di Subang, Ternyata Bus Tua dengan Casing Baru

Sejumlah fakta baru mulai terungkap dalam kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok, di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

TribunSolo.com/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Bus Putera Fajar nopol AD 7524 OG di Terminal Subang pasca kecelakaan maut yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). 

TRIBUNSOLO.COM - Sejumlah fakta baru mulai terungkap dalam kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok, di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).

Kini terungkap ternyata ada perbedaan pada bagian luar dan dalam bus yang mengangkut rombongan siswa SMK tersebut.

Baca juga: Riwayat Pemilik Bus Kecelakaan Maut Ciater, Pemilik Lama dari Wonogiri Sudah Jual Sejak Oktober 2023

Hal ini diungkap Kepala Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen Pol (Purn) Pudji Hartanto Iskandar, mengatakan terdapat perbedaan pada bagian luar dan dalam bus yang mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana Depok tersebut.

Pudji menyebut jika bagian luar bus sengaja dipoles agar terlihat seperti kendaraan baru.

"Bus maut ini bus tua yang disulap dengan casing baru, sehingga terlihat seperti mobil baru," jelas Pudji saat meninjau bangkai Bus Putera Fajar di Terminal Subang, Senin (13/5/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Tak hanya itu, bagian luar bus diduga sengaja dipoles hingga menyerupai kendaraan high decker.

Namun, menurutnya, bahan yang dipakai untuk mengubah bus menjadi high decker tidak sesuai spesifikasi.

Hal itu mengakibatkan bus tidak tahan benturan.

"Ditelisik lebih jauh, bus PO Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan tersebut ternyata masa berlaku KIR-nya telah habis sejak 6 Desember 2023," jelasnya.

"Hal ini diketahui dari data yang tercantum pada aplikasi MitraDarat milik Direktorat Jendral Perhubungan Darat."

Penampilan luar bus ini tidak sesuai dengan kondisi medinnya.

Ternyata, bus dengan balutan bodi Jetbus3 ini menggunakan sasis yang sudah tua.

"Sasis yang digunakan adalah Hino AK1JRKA, produksi tahun 2003-2006. Berarti mobil ini menggunakan sasis sudah berumur 18 hingga 21 tahun. Sudah sangat tua dan tak layak," ucap Pudji.

Selain itu, bus juga terindikasi telah beberapa kali disulap.

Pudji menyebut, akan menjatuhkan sanksi tegas kepada PO bus jika terbukti bersalah.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved