Berita Sukoharjo
Sambut 1 Suro, Warga Makamhaji Sukoharjo Jateng Kirab Songsong Pusaka, Napak Tilas Kerajaan Pajang
Pantauan TribunSolo.com, ratusan warga memadati petilasan Keraton Pajang yang terletak di Desa Makamhaji.
Penulis: Anang Maruf Bagus Yuniar | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Berbagai cara dilakukan dalam menyambut Tahun Baru Islam 1446 H atau 1 Muharram.
Salah satunya adalah tradisi di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, atau tepatnya di petilasan Kerajaan Pajang ini.
Mereka menggelar kirab budaya dan pergantian Songsong Agung dalam menyambut Malam 1 Suro.
Baca juga: Awal Mula Penemuan Yoni Setinggi 1 Meter di Sragen Jateng, Sudah Ditetapkan jadi Benda Cagar Budaya
Pantauan TribunSolo.com, ratusan warga memadati petilasan Keraton Pajang yang terletak di Desa Makamhaji.
Pengasuh paguyuban pelestari petilasan Keraton Pajang, Raden Bambang Sridaya mengatakan, kirab Grebeg Suro ini dilakukan setiap setahun sekali.
"Acara hari ini untuk menyambut satu Suro, selain itu untuk mengingatkan lagi bahwa di Makamhaji ini mempunyai tapak tilas Kerajaan Pajang," ucap Bambang saat ditemui TribunSolo.com, Sabtu (6/7/2024).
Selain kirab Grebeg Suro, juga dilakukan prosesi ritual cukup sakral.
Baca juga: 5 Mitos Malam 1 Suro yang Dipercaya Warga Solo Jawa Tengah, Salah Satunya Tak Boleh Bangun Rumah
"Ritual itu juga salah satu gambaran kebesaran Keraton Pajang yang dulu pernah menjadi kerajaan besar di Nusantara ini," paparnya.
Lebih lanjut, kirab dimulai dengan Songsong Agung atau Songsong Pusaka Kesultanan Pajang,
Kirab ini diikuti warga dan paguyuban dengan total 1.600an orang.
"Pusaka dari Songsong Kasultanan Pajang, Songsong Pusaka ini setiap tahun diganti, jadi pergantian Songsong Agung," lanjutnya.
Bambang juga menyebut pusaka yang disongsong pada tahun 2024 ini berupa payung jawa.
Baca juga: Besok Lur! Ada Tradisi Labuhan Ageng Mapak 1 Suro di Paranggupito Wonogiri Jateng
Payung Jawa itu konon peninggalan dari Kasultanan Kerajaan Pajang yang telah diwariskan turun temurun.
"Tujuan kirab Suro ini untuk mengingatkan masyarakat, bahwa di tanah ini (Makamhaji) dulunya berdiri Kerajaan Pajang yang besar pada era Kerajaan Mataram," ujarnya.
Terpisah, salah seorang penonton Kirab Suro, Tamara Yushe mengatakan sangat senang melihat kirab Suro yang diadakan oleh warga makamhaji.
"Acaranya bagus, pertama kali saya melihat Kirab Suro. Ada reog juga menghibur sekali pokoknya," ucap Tamara.
(*)
Kemarau Masih Jadi Penyebab Terbanyak Kebakaran di Sukoharjo Sepanjang Tahun 2024 |
![]() |
---|
Lagi Asyik Nonton Konser Tipe-X di Alun-alun Sukoharjo Jateng, 52 HP Penonton Dilaporkan Hilang |
![]() |
---|
Peringati Hari Sumpah Pemuda : Ratusan Pemuda di Desa Pranan Sukoharjo Jateng Bersih-bersih Sungai |
![]() |
---|
Akun Fufufafa Masih Dibicarakan Meski Gibran jadi Wapres Prabowo, Ini Kata Ketua DPD Gerindra Jateng |
![]() |
---|
Cerita Menteri Budi Santoso Semasa Sekolah di SMAN 1 Sukoharjo, Pernah Dihukum Guru Bahasa Inggris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.