Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Emak-emak Siram Sound Horeg di Pati Jateng, Ngeluh Dadanya Sakit Dengar Suara Jedag-jedug

Sukati (54), warga setempat, menyebut dirinya terganggu dengan suara musik menggelegar ketika truk horeg berhenti di depan rumahnya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Instagram/terang_media
Viral ibu-ibu di Pati hampir dikeroyok panitia sound horeg. 

TRIBUNSOLO.COM, PATI -  Warga dan panitia di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, cekcok perkara penggunaan "sound horeg" dengan ciri khas suara menggelegar dalam acara karnaval pada Minggu (11/8/2024) sore.

Sukati (54), warga setempat, menyebut dirinya terganggu dengan suara musik menggelegar ketika truk horeg berhenti di depan rumahnya.

Diketahui, saat itu sedang berlangsung Karnaval Sedekah Bumi di Desa Waturoyo.

Baca juga: Jumlah Pemilih di Sragen Jateng yang Terdaftar di DP4 Berkurang 4.386 Jiwa, Ada yang Meninggal

Sukati yang merasa jengkel karena dadanya terasa sakit ketika mendengar suara berdentum-dentum, lantas mengambil selang.

Dia pun menyemprotkan air ke truk sound horeg yang membuat rombongan pemuda pengiring karnaval sound horeg terpancing emosinya.

Hingga terjadilah cekcok antara dirinya dan panitia.

Sukati mengatakan, para pemuda itu sampai masuk ke rumah Sukati dan diduga melakukan pemukulan terhadap anggota keluarga Sukati.

Baca juga: 3 FAKTA Kebakaran Pabrik Olahan Kerupuk di Klaten Jateng, Sebelum Kejadian Masih Beroperasi

Video yang menampilkan adegan kericuhan itu pun sempat viral di media sosial, di antaranya di grup-grup Facebook berbasis komunitas warga Pati.

Ditemui di kediamannya, Senin (12/8/2024), Sukati mengaku sangat merasa terganggu ketika truk sound horeg berhenti di depan rumahnya.

"Saya terganggu. Mereka saya suruh jalan, jangan di depan rumah saya, tapi tidak digubris. Akhirnya saya ambilkan selang. Itu pun airnya tidak besar. Tujuan saya cuma agar mereka segera jalan. Tapi mereka tidak jalan-jalan, malah tidak terima karena saya semprot air," ucap dia.

Sukati menyebut para pemuda yang mengiringi sound horeg justru masuk ke rumahnya dan melakukan pengeroyokan.


Sukati (54), warga Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Pati, menunjukkan jendela rumah yang dia pasangi lakban demi menghindari kaca pecah akibat sound horeg, Senin (12/8/2024).
Sukati (54), warga Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Pati, menunjukkan jendela rumah yang dia pasangi lakban demi menghindari kaca pecah akibat sound horeg, Senin (12/8/2024). (Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal)

Anak-anak sekolah yang indekos di rumahnya jadi korban. 

Selain itu, anak perempuan dan menantunya juga terkena pukulan.

"Anak saya ditonjok, kena hidungnya sampai tidak sadarkan diri. Menantu saya juga kena tonjok," jelas Sukati.

Dia menambahkan, dirinya merasa terganggu dengan adanya sound horeg karena dadanya sakit ketika mendengar suara menggelegar.

Tak hanya itu, bangunan rumahnya yang tergolong sudah berumur juga sampai bergetar-getar seperti hendak roboh.

Baca juga: Nahas Truk Towing Angkut Wales Tersangkut Kabel Listrik di Cilacap, Sopir dan Kernet Tewas Tersetrum

"Rumah saya, kan, bangunan tua. Saya takut ada yang rusak atau roboh. Kaca-kaca jendela juga saya lakban semua supaya tidak pecah," kata dia.

Untuk diketahui, atas peristiwa ini, pihak Pemerintah Desa bersama TNI-Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah memediasi Sukati dengan perwakilan panitia.

Lewat mediasi ini, terjadi kesepakatan damai.

Pihak panitia menyampaikan permohonan maaf.

Sebaliknya, pihak Sukati menyatakan memberi maaf dan tidak akan membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Dengan adanya mediasi, permasalahan bisa selesai. Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) juga tetap kondusif," ucap Kapolsek Margoyoso AKP Joko Triyanto.

(Tribun Jateng)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved