Berita Jateng
Marak Es Moni di Demak Jateng, Sekilas Mirip Es Teh Jumbo Ternyata Miras Oplosan
Es moni adalah minum keras (miras) yang dicampur dengan minuman sachet dan dikemas menyerupai es teh kemasan cup atau dikenal es teh jumbo.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, DEMAK - Beberapa waktu belakangan, marak beredar minuman es moni di kalangan pemuda di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng).
Es moni adalah minum keras (miras) yang dicampur dengan minuman sachet dan dikemas menyerupai es teh kemasan cup atau dikenal es teh jumbo.
Pembeli bisa memilih varian rasa dari miras oplosan yang dijual ilegal di Demak tersebut.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Sragen Jateng, Polisi Dalami Dugaan Sopir Toyota Corolla DX Dalam Pengaruh Miras
Plt Kepala Satpol PP Demak, Agus Sukiyono mengungkapkan awal mula terbongkarnya praktik penjualan es moni atau miras oplosan yang dikemas menyerupai es teh jumbo ini.
Dia menyebut peredaran minuman haram tersebut sudah berlangsung beberapa bulan terakhir di Demak.
Agus mengaku memergoki beberapa toko yang menjual es moni di Pantura Demak, lantas menyita miras dan peralatan, di antaranya alat pres plastik tutup gelas cup.
"Ketahuan langsung tak tutup, kita sita mirasnya dan alat-alat untuk membuat es moni," ujarnya kepada Kompas.com di kantor Satpol PP Demak, Selasa (13/8/2024) sore.
Baca juga: Viral Sepeda Motor Naik ke Puncak Bukit Mongkrang Karanganyar Jateng, Pendaki Jalan Kaki Protes
Dirinya pun mengklaim dalam 2 bulan terakhir, Satpol PP Demak sudah mengamankan ribuan miras dan ratusan botol arak yang digunakan untuk campuran es moni.
"Kalau mirasnya sudah ribuan, kalau khusus campuran es moni sekitar 250 botol, jadi botol besar bekas mineral," ungkapnya.
Mirisnya, banyak masyarakat yang menggandrungi miras jenis baru ini.
Hal itu lantaran dianggap menyegarkan karena rasa bervariatif dan harga yang miring.
Baca juga: 3 Fakta Menarik Ciu Bekonang Sukoharjo Jateng : Ada Sejak Penjajahan Belanda, Bukan Sekedar Miras
Setiap cup dijual Rp 8.000 hingga Rp 10.000, menyesuaikan besar kecilnya kemasan.
"Banyak minuman berenergi, terus suplemen banyak jenisnya, ada yang dari produk-produk tertentu, ketika dikasih es kan sudah segar, ketika dikasih itu (miras) mungkin lebih segar," paparnya.
"Rata-rata mereka yang tertarik anak muda, karena minumannya murah," sambung dia.
Agus mengatakan, selama ini sudah mengimbau masyarakat untuk tidak mengkonsumsi es moni, lantaran membahayakan dan aturan Pemda Demak tidak diperbolehkan.
Dirinya pun berjanji para pedagang yang kepergok menjual es moni untuk kedua kalinya akan diproses secara hukum.
"Penjual kita sudah ancam, bagi yang buka lagi, silahkan menjual yang lain. Kalau itu (es moni) lagi, langsung kita proses hukum yang berlaku dengan menjual miras tanpa ijin," pungkasnya.
(*)
Polisi Dalami Soal Kekerasan dan Interogasi Pakai Senjata Api, Soal Salah Tangkap Pencari Bekicot |
![]() |
---|
Nasib Polisi Grobogan yang Salah Tangkap Pencari Bekicot, Kini Diperiksa Propam, Bakal Disanksi |
![]() |
---|
Kesaksian Kusyanto, Korban Salah Tangkap di Grobogan: Polisi Sudah Datang Minta Maaf |
![]() |
---|
Sosok Kusyanto, Pencari Bekicot yang Jadi Korban Salah Tangkap di Grobogan, Ungkap Kerugian |
![]() |
---|
Kisah Pencari Bekicot di Grobogan, Lagi Istirahat Dituduh Polisi Curi Pompa Air, Kapolres Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.