Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Jateng

Kasus Tewasnya Mahasiswi PPDS UNDIP Diduga Bukan Bunuh Diri, Ini Penjelasan Pihak Keluarga

Ternyata, almarhumah pernah mengalami sakit dan pernah melakukan operasi dua kali karena saraf kejepit.

(Kompas.com/ Tresno Setiadi)
Penasehat Hukum keluarga almarhumah dr. ARL (30), Susyanto SH. MH memberikan keterangan kepada wartawan di rumah duka di Jalan Waringin, Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat (16/8/2024). 

TRIBUNSOLO.COM - Kasus tewasnya seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berinisial ARL (30) hingga kini terus menjadi sorotan.

Diketahui sebelumnya, ARL diduga meninggal dunia karena bunuh diri.

Baca juga: Beredar Isi Buku Harian Mahasiswi PPDS Undip Tewas di Kos Semarang: Curhat Pilu, Akui Tidak Sanggup

Namun, kabar tersebut kini dibantah oleh pihak keluarga.

Ternyata, almarhumah pernah mengalami sakit dan pernah melakukan operasi dua kali karena saraf kejepit.

"Terkait hal yang viral bahwa almarhumah meninggal karena bunuh diri, itu kami sangkal, itu tidak benar. Karena almarhumah meninggal karena sakit," kata penasihat hukum keluarga, Susyanto kepada wartawan di rumah duka di Jalan Waringin, Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat (16/8/2024).

"Jadi sebelum meninggal dunia, pernah dioperasi dua kali karena ada saraf kejepit. Kadang kalau kecapean terasa nyeri," kata Susyanto.

Diduga karena aktivitas sehari-hari melelahkan, almarhumah menyuntikan obat yang kemungkinan dosisnya berlebihan.

"Mungkin karena dalam keadaan darurat, kelelahan mungkin menyuntikan anestesinya itu kelebihan dosis atau seperti apa kami belum tahu," kata Susyanto.

Pernyataan penasihat hukum keluarga senada dengan pihak RSUD Kardinah Kota Tegal dimana almarhumah bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) sejak 2019.

Sebelumnya, Plt Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal, Lenny Harlina Herdha Santi, menyebutkan almarhumah diketahui pernah menjalani operasi akibat cedera tulang belakang.

"Selama ini, informasi dari keluarga dan rekan kerja baik-baik saja. Namun, memang almarhumah pernah alami cedera. Pada saat pelaksanaan PPDS ketika di ruang operasi, beliau melakukan aktivitas yang menyebabkan ada luka cedera di tulang belakang," kata Lenny.

Baca juga: Viral Mahasiswa PPDS Undip Semarang Bunuh Diri Diduga Dirundung, Ternyata Pernah Ada yang Lapor

Cedera itulah yang diduga mengakibatkan almarhumah merasa terbebani dalam aktivitas sehari-hari.

Lenny mengungkapkan, almarhumah mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk program PPDS Anestesi di Fakultas Kedokteran Undip Semarang.

"Almarhumah bergabung di Kardinah sejak 2019. Anaknya santun, rajin, dan baik. Mendapatkan penugasan sekolah dokter spesialis anestesi. Sudah dijalani sekitar 2 tahun," kata Lenny.

Sebelumnya diberitakan, ARL ditemukan tewas di kamar kosnya, Senin (12/8/2024) malam.

Polisi menyebutkan, korban tewas usai menyuntikkan obat yang diduga penenang ke tubuhnya sendiri.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved