Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Jateng

Kerusuhan Terjadi dalam Demo Mahasiswa di DPRD Jateng, 15 Orang Luka-luka, 1 Orang Diamankan

Sejumlah mahasiswa melakukan aksi demo di Kompleks Gubernur Jawa Tengah, Kamis (22/8/2024) sejak pukul 11.30 WIB.

(KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah)
Polisi menembakkan gas air mata dan water canon di gerbang utara atau sebelah kiri kantor DPRD Jateng pada Kamis (22/8/2024) pukul 13.20 WIB. 

TRIBUNSOLO.COM - Sejumlah mahasiswa melakukan aksi demo di Kompleks Gubernur Jawa Tengah, Kamis (22/8/2024) sejak pukul 11.30 WIB. 

Aksi protes dilakukan sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Semarang terkait dengan penolakan Revisi UU Pilkada.

Baca juga: Mahasiswa Demo Kawal Putusan MK di Solo Jateng, Tuntut Jokowi Pulang, Batalkan RUU Pilkada Baleg DPR

Dilansir dari Kompas.com,  terjadi kerusuhan dalam demo tersebut yang menyebabkan sebanyak 15 mahasiswa luka-luka setelah aksi demonstrasi menolak pengesahan Revisi UU Pilkada.

Diketahui aksi demonstrasi di Gedung DPRD Jateng rusuh setelah peserta aksi berusaha masuk ke dalam gedung. 

Polisi pun menembakkan gas air mata dan water cannon ke arah mahasiswa. Hal itu membuat peserta aksi berhamburan. 

"Kurang lebih 15 (luka-luka) dan terus bertambah," jelas Tim Hukum massa aksi di DPRD Jateng, Arif Syamsudin kepada Kompas.com, Kamis (22/8/2204).

Baca juga: Isi Orasi Reza Rahadian saat Demo Kawal Putusan MK, Sebut Negara Bukan Milik Keluarga Tertentu

Satu peserta aksi diciduk polisi

Dia menjelaskan, sebagian peserta aksi yang mengalami luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Roemani dan UKS SMK 4 Semarang.

"Luka-luka lain masih disisir," terang dia. 

Menurutnya, awal aksi berjalan lancar, mahasiswa yang berorasi di depan Gedung DPRD Jateng berjalan lancar. 

"Aksi simbolik untuk menyegel DPRD Jateng dan aksi ini sebagai bentuk bahwa hati nurani DPR telah mati kemudian tidak ada keberpihakan kepada rakyat. Setelah itu kita ada rencana untuk bikin sidang rakyat di situ," terangnya.

Arief menegaskan, mahasiswa sudah berusaha masuk secara damai. Namun, polisi menghalang-halangi massa aksi yang ingin masuk gedung. 

"Sampai akhirnya kita (masaa aksi) bisa masuk dan di situlah ada satu orang diciduk sama polisi yang sekarang kita sekarang masih coba tracking bagaimana kondisinya," pungkasnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved