Stigma Solo sebagai Sarang Teroris

Soroti Penangkapan Terduga Teroris Era Kini, Praktisi Hukum : Kontraproduktif dengan Deradikalisasi

Seorang praktisi hukum, Awod menilai penangkapan terduga teroris era ini jauh dari rasa keadilan karena menyisakan banyak tanda tanya.

TribunSolo.com / Mardon Widiyanto
Garis polisi diberikan saat polisi melakukan penggeledahan terhadap rumah terduga teroris, Kamis (25/1/2024) 

Keadaan menjadi jauh berbeda setelah aparat penegak hukum makin agresif melakukan penangkapan.

Para keluarga yang ditinggalkan tak pernah mendapat penjelasan memadai. Hal ini yang menimbulkan dendam yang justru kontraproduktif dengan upaya deradikalisasi.

“Kalau kita bicara keluarga subyektif. Saya bisa nyebut banyak. Ada anaknya yang sangat dendam. Ini yang nggak diperhatikan. Kami lakukan pendekatan kami berikan masukan. Ketika tidak diperhatikan saya menyaksikan ada yang dendam sekali. Terlepas perbuatan orang tuanya benar atau tidak,” ungkapnya.

Justru penegakan hukum yang problematis inilah yang menimbulkan rasa ketidakadilan sehingga menjadi bibit ideologi terorisme.

“Pemilah-milahan kawan mereka menciptakan kecemburuan yang justru menyulitkan kita menjauhkan ideologi terorisme. Rasa tidak adil paling mudah diajak (aksi teroris). Hukumannya besar kecil subyektif. Tapi prosesnya. Kita kesulitan dengan jaringan-jaringan yang masih ada,” jelasnya.

 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved