Tak Jelasnya Nasib Pemain Wayang Orang Sriwedari di Solo, Khawatir Gegara Honorer Segera Dihapus

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kebanyakan pemain Wayang Orang Sriwedari berstatus Tenaga Kerja dengan Perjanjian Kinerja (TKPK).

Namun, berdasarkan revisi UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) honorer daerah semacam ini akan dihapus.

Salah satu pemain Wayang Orang Sriwedari, Ivan ‘Bagong’ Jendro mengaku masih belum mendapat kejelasan akan nasibnya.

“Saya sendiri bertanya-tanya saya mau ditempatkan dimana. Sudah dibilangin mengumpulkan berkas. Terakhir TKPK dihapus saya lemas,” ungkapnya.

Ia khawatir jika berlarut-larut tidak ada kejelasan maka warisan budaya ini akan hilang ditelan jaman.

Baca juga: Transformasi Wayang Orang Sriwedari, Dulu Hanya Tampil di Lingkup Keraton, Kini Jadi Hiburan Rakyat

Baca juga: Gebrakan Wayang Orang Sriwedari Demi Digandrungi Anak Muda, Lagu Dangdut Rungkad Jadi Lakon

Jika tidak lagi digaji oleh negara mereka pun akan berusaha mencari sumber pendapatan lain yang lebih menjanjikan.

“Wayang Orang Sriwedari kalau tidak diperhatikan pemerintah daerah maupun pusat hilang. Kalau pada pilih mendirikan kelompok lain sudah nggak tahu,” tuturnya.

Padahal, sumbangsih mereka dari segi Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga tidak sedikit.

Dalam jangka waktu setahun sedikitnya mereka bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp1 miliar dari penjualan tiket.

“Secara income pemasukan di daerah bayang kita rata-rata satu minggu 1.000-2.200 penonton dikali Rp 20 ribu satu bulan berapa juta. Dikali 12 bulan,” jelasnya.

Koordinator Wayang Orang Sriwedari, Didik Wibowo berharap para pemain yang masih berstatus TKPK dapat segera menemui kejelasan.

“Harapan kami teman-teman kami yang TKPK akhir tahun sudah dihapus dialihkan menjadi PPPK. Ketika belum diangkat kita juga belum tahu kejelasan nasib seperti apa,” ungkapnya.