Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Jateng

Soal Dugaan Bullying Dokter Aulia Risma saat PPDS Undip, Menkes Sebut Polisi Butuh Waktu 2 Minggu

Aulia merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Istimewa via tribunjateng.com
Sosok dr Aulia Risma Lestari yang meninggal di kos pada Senin (12/8/2024) lalu, dikenal merupakan sosok dokter muda yang cerdas. Artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Sosok dr Aulia Risma Dokter PPDS Anestesi Meninggal di Kos, Terkenal Cerdas IPK Status Cumlaude, https://belitung.tribunnews.com/2024/08/15/sosok-dr-aulia-risma-dokter-ppds-anestesi-meninggal-di-kos-terkenal-cerdas-ipk-status-cumlaude. 

TRIBUNSOLO.COM - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, saat ini menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan perundungan atau bullying terhadap Aulia Risma Lestari kepada polisi.

Budi Gunadi Sadikin memperkirakan hasil penyelidikan polisi tersebut bisa keluar dua pekan lagi.

Diberitakan sebelumnya, Aulia merupakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.

Baca juga: Anggota DPRD Solo Jateng Turun Tangan, Jembatani Polemik Pajak Rp12 Juta untuk Pedagang Angkringan 

Dia diduga mengakhiri hidupnya karena tak kuat menghadapi bullying seniornya.

"Sudah di (investigasi) polisi. Enggak (ikut proses pendalamanya). Menkesnya sibuk ngurusin rumah sakit," kata Budi, usai meresmikan Ciputra Hospital, Surabaya, Kamis (5/9/2024).

Budi mengatakan, pihaknya sampai kini belum menerima laporan hasil penyelidikan yang dilakukan Polda Jawa Tengah (Jateng).

Proses itu kata dia kemungkinan akan selesai dua pekan.

"Laporan aku belum dapat, harusnya segera sih, itu sudah bergulir cepat. Sebentar lagi, polisi bilang seminggu dua minggu selesai," jelasnya.

Baca juga: Keluarga Dokter ARL Ternyata Pernah Mengadu ke Undip tapi Tak Digubris, Terkait Kerja Hampir 24 Jam

 Diberitakan sebelumnya, hasil investigasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal dugaan bullying dan pemalakan kepada dokter ARL sudah dilimpahkan ke Polda Jateng.

Hasil investigasi Kemenkes memaparkan jika ada tindakan bullying dan pemalakan oleh senior hingga Rp 40 juta sebelum korban ditemukan meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan, data-data investigasi dari Kemenkes sudah diberikan kepada Polda Jateng.

"(Kemenkes) hanya memberikan data-data kepada kepolisian," jelas Artanto saat ditemui di Mapolda Jateng, Rabu (4/9/2024).

Hasil investigasi dari Kemenkes tersebut akan dilakukan pemeriksaan dan pendalaman oleh pihak kepolisian.

"Step by step akan dilakukan," kata dia.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved