Cara Membuat Gatot dan Kerupuk Trowolo Khas Sragen: Prosesnya Sama, Tapi Tak Boleh Sembarangan!

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Makanan seenak dan segurih gatot dan kerupuk trowolo yang legendaris di Sragen hanya terbuat dari singkong, tidak ada campuran makanan lainnya.

Lalu, seperti apa proses pembuatannya?

TribunSolo.com mengunjungi tempat pembuatan gatot dan kerupuk trowolo di rumah Sugimin (54) warga Dusun Sunggingan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Rabu (4/9/2024).

Bahan yang perlu disiapkan hanyalah singkong yang baru saja dicabut, atau istilah Jawanya dibedol.

Baca juga: Produksi Gatot dan Kerupuk Trowolo di Sragen Tak Pernah Merugi : Pandemi Justru Raup Cuan

Biasanya singkong yang digunakan berumur satu tahun tanam, atau dengan kondisi daun yang masih rimbun.

Dalam sekali produksi membuat gatot, Sugimin setidaknya membutuhkan 1,5-2 kwintal singkong.

Dari 2 kwintal singkong, biasanya menghasilkan 20 gendok atau 20 pasang gatot yang sudah dicetak menjadi lembaran bulat.

Selain menanam sendiri, singkong-singkong itu ia beli dari tetangga sekitar rumahnya.

"Kalau singkong tidak bisa tahan lama, kalau pagi dipetik, nanti sore ya harus dikupas, kalau dibuat besok ya kualitasnya menurun," ujar Sugimin kepada TribunSolo.com.

Menurut Sugimin, proses pembuatan gatot dan kerupuk trowolo sama.

Yang pertama, singkong yang telah disiapkan dikupas dan dicuci hingga bersih.

Kemudian, singkong itu diparut dengan menggunakan mesin.

Baca juga: Gatot dan Kerupuk Trowolo Ala Sugimin di Sambirejo: Favorit Warga Sragen, Bingkisan untuk Hajatan

Setelah itu, singkong dimasukkan ke dalam karung untuk selanjutnya diperas, untuk menghilangkan kadar airnya.

Proses ini ia sebut dengan nama dicepret, dimana karung singkong ditumpuk kayu diatasnya, kemudian ditaruh alat press hidrolik, lalu air akan keluar dengan sendirinya di sela-sela karung.