Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Gatot dan Kerupuk Trowolo Sragen

Gatot dan Kerupuk Trowolo Ala Sugimin di Sambirejo: Favorit Warga Sragen, Bingkisan untuk Hajatan

Sugimin hanya membuat kerupuk trowolo saat ada pesanan saja, yang paling banyak permintaan datang saat musim hajatan.

TRIBUNSOLO.COM/Septiana Ayu
Proses pembuatan gatot dan kerupuk trowolo di rumah Sugimin, warga Dusun Sunggingan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Rabu (4/9/2024) 

Lantaran, proses produksinya hanya membutuhkan waktu 1 hari.

Gatot buatan Sugimin lalu dijual ke Pasar Bunder Sragen.

Meski termasuk makanan jadul alias zaman dulu, gatot masih digemari warga Sragen hingga kini.

"Alhamdulillah laku terus, cuma kendalanya kalau banyak sumbangan (orang hajatan) itu agak sulit pasarannya, mungkin kalah sama orang hajatan," jelasnya.

"Dulu sempat dikirim ke Bengkulu sebanyak 20 gendok (sepasang), Sumatera pernah, Jakarta juga pernah, waktu teman saya pulang dari Jakarta bawa 5-8 gendok, dulu sempat saya paketkan sampai Bengkulu 20 gendok," tambahnya.

Satu gendok yang terdiri dari 2 lembar gatot dijual ke pedagang dengan harga Rp 20.000.

Baca juga: Iriana Jokowi Diduga Habiskan Puluhan Juta Belanja di Pameran UMKM, Borong Kain Batik Milik Waljinah

Sementara itu, Sugimin hanya membuat kerupuk trowolo saat ada pesanan saja, yang paling banyak permintaan datang saat musim hajatan.

Meski begitu, ketika musim hajatan tiba, Sugimin bisa menerima pesanan pembuatan kerupuk trowolo 70 kilogram hingga 1 kwintal.

"Kalau trowolo kalau tidak ada orang yang punya hajatan, pemasarannya agak susah, kalau ada hajatan banyak ya lancar, trowolo sekarang kalah sama kerupuk yang lain," ucapnya.

"Sekarang masih ada permintaan untuk membuat trowolo, tapi jarang, paling tidak saat musim hajatan permintaan bisa 1 kwintal kerupuk yang sudah jadi, belum digoreng," sambungnya.

Menurutnya, jika sedang musim panen singkong, satu kilogram kerupuk trowolo ia jual ke pedagang kisaran Rp 13.000 - Rp 15.000.

Sedangkan, saat sulit mencari singkong atau saat musim hujan tiba, kerupuk trowolo dijual dengan harga Rp 15.000 - Rp 17.000 per kilogram.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved