Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kolaborasi Dosen UTP di Desa Wagir Kidul Ponorogo, Ajarkan Pupuk Organik dan Digitalisasi Pertanian

Tak hanya kolaborasi antar dosen dari berbagai fakultas akan tetapi, UTP juga mengajak 6 mahasiswa untuk turut serta dalam tim pengabdian ini

|
Editor: Hanang Yuwono
Istimewa
Tim pengabdian masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP) di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo 

Pada tanggal 04 September 2024 untuk kesekian kalinya tim pengabdian masyarakat ini bertolak ke Desa Wagir Kidul, Ponorogo untuk melaksanakan penyuluhan serta sosialisasi yang berfokus pada bidang manajemen dan sosial kemasyarakatan.

Secara spesifik fokus pengabdian ini sesuai dengan Rencana organisasi Kelompok Tani “Sido Makmur” yaitu manajemen organisasi melalui regenerasi petani milenial dan manajemen usaha dan pemasaran produk hasil pertanian melalui digitalisasi pertanian, kemandirian produksi pupuk berkelanjutan berbasis sumber daya lokal yang ramah lingkungan serta mengurangi ketergantungan tehadap pupuk kimia dan pupuk subsidi dari pemerintah yang sulit didapatkan khususnya pada saat musim tanam karena kelangkaan dan batasan kuota untuk setiap petani. 

Setibanya di Desa Wagir Kidul, tim pengabdian masyarakat melakukan penyuluhan pembuatan pupuk organik.

Kemandirian produksi pupuk bertujuan untuk memberdayakan petani dalam memproduksi pupuk organik dan pupuk hayati secara mandiri. 

“Melalui program ini, diharapkan para petani di kelompok tani Sido Makmur dapat memanfaatkan limbah pertanian atau organik dari pertanian lokal dan peternakan sebagai bahan baku untuk produksi pupuk.Selain itu, program ini juga mencakup pembekalan pengetahuan tentang manfaat dan cara penggunaan pupuk organik bagi pertumbuhan tanaman serta dampaknya terhadap lingkungan,' jelas Imam. 

Imam juga menambahkan bahwa program ini mendukung kelompok tani dalam membangun fasilitas produksi pupuk sederhana di tingkat lokal, yang dilengkapi dengan peralatan dan teknologi sederhana namun efektif.

Petani tidak hanya mendapatkan akses terhadap pupuk organik yang berkualitas dan terjangkau, tetapi juga meningkatkan kemandirian dalam mengelola input pertanian serta mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal dan berpotensi merusak lingkungan. 

Selain penyuluhan kegiatan pembuatan pupuk organik, dua kegiatan lainnya yang dilakukan pada hari itu juga yaitu regenerasi petani milenial dan digitalisasi pertanian.

Kegiatan regenerasi petani millenial tim melakukan Pendampingan psikologis dilakukan melaui layanan bimbingan dan konseling karir untuk seluruh anggoita kelompok tani khususnya pemuda yang berusia dibawah 35 tahun. 

“Layanan ini juga mengimplementasikan instrument assesment kondisi psikologis khususnya perencanaan karir menggunakan skala CDMSE (Career Decision Making Self-Efficacy). Penggunaan skala ini bermanfaat untuk mengetahui kondisi psikologis petani serta kesiapan pemuda untuk bekerja di bidang pertanian, penempatan pemuda pada struktur organisasi petani yang tepat sesuai dengan kompetensi, minat dan bakatnya di bidang pertanian”, ujar Imam 

Kegiatan ketiga yang dilakukan oleh Imam dan tim yaitu memberikan sosialisasi serta mengajarkan para petani muda untuk melek digital khususnya pertanian.

Teknologi yang diterapkan dalam digitalisasi pertanian yaitu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta data based untuk mengelola data kelompok tani dan melakukan regenerasi kelompok tani.

Secara spesifik teknologi yang diterapkan yaitu Website Company Profile kelompok tani, serta penyimpanan data berbasis Cloud Data Based. 

“Website kelompok tani nantinya akan dilengkapi dengan domain khusus milik kelompok tani serta kapasitas hosting server unlimited yang dapat digunakan oleh kelompok tani untuk menyimpan berbagai data terkait pertanian tanpa batasan jumlah ukuran data yang bisa disimpan”, sambungnya. 

Menurut Imam, teknologi ini sangat bermanfaat dan sangat penting untuk dimiliki kelompok tani sebagai basis data agar bisa mendapatkan bantuan pertanian serta meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi pertanian serta penjualan hasil pertanian yang semakin luas dengan membuka pasar digital atau market place online. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved