Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Jateng

Sedihnya Petani Kubis Magelang Ini, Harga Anjlok jadi Rp700 per Kilo, Pilih Bagikan Gratis di Jalan

Karena harga yang anjlok parah, sebagian petani memilih menyedekahkan hasil panennya di tepi jalan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/Egadia Birru
Pasangan suami istri Slamet Sudarsono dan Warti menyedekahkan kubis hasil panenan karena harga jualnya anjlok di Kaponan, Pakis, Magelang, Sabtu (28/9/2024). 

TRIBUNSOLO.COM, MAGELANG - Kondisi pertanian di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Bagaimana tidak? harga jual kubis di sejumlah wilayah saat ini anjlok parah.

Salah satunya adalah di wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Baca juga: Kasus Keracunan Massal di Gondangrejo Karanganyar, Polisi Amankan Kubis hingga Muntahan Warga

Karena harga yang anjlok parah, sebagian petani memilih menyedekahkan hasil panennya di tepi jalan.

Mereka memilih hal itu ketimbang menjualnya dengan harga murah dan rugi besar-besaran.

Hal itulah yang dilakukan Slamet Sudarsono (69) dan Warti (64).

Pasangan suami istri tersebut sengaja menaruh satu keranjang kubis di dekat Pasar Kaponan, Pakis, Sabtu (28/9/2024).

Baca juga: Angka Kelahiran di Korea Anjlok, Pemerintahnya Malah Berharap Perempuan Lebih Menarik di Mata Lelaki

Warti bertugas membersihkan dan mengupas kubis, Slamet memasukkannya ke keranjang.

Mereka melakukan aktivitas tersebut di Jalan Pakis-Ngablak yang menjadi jalur alternatif Magelang menuju Salatiga.

“Sudah sejak Rabu (25/9/2024) kami taruh kubis di tepi jalan. Orang-orang bebas ambil,” ucap Warti.

Slamet mengatakan, harga kubis di tingkat petani cuma Rp 700 per kilogram dalam empat hari terakhir.

 Sebelumnya, harga sempat menyentuh Rp 1.000 per kilogram dan itu masih tergolong rendah.

Baca juga: Kamu Team HYBE atau ADOR? Saham HYBE Langsung Anjlok Setelah Ribut dengan Min Hee Jin

“Mungkin sekarang harga paling murah sejak 2021. Orang tani sedang susah,” cetusnya.

Dari perkiraannya, ada hampir 1 ton kubis yang dia sedekahkan ke masyarakat.

Slamet mengaku tak sebanding dengan biaya produksi.

 Untuk lahan lebih kurang satu hektar, biaya yang dia habiskan mencapai Rp 4 juta.

Lain halnya dengan Agung Septian (34), petani sayuran di Dusun Kenanggan, Desa Kaponan, Pakis. Saat ditemui Kompas.com, dia baru saja menjual 1,2 ton kubis dengan harga Rp 300 per kilogram.

Baca juga: 20 Orang Alami Luka dalam Kecelakaan KA Argo Semeru Anjlok di Kulonprogo, Ada yang Patah Tulang

“Saya jual daripada buang rezeki,” ungkapnya.

Dia menyebut, harga jual tersebut bertahan dua bulan belakangan.

Turunnya harga sayuran terjadi setelah Idul Fitri atau pada April 2024.

 Sebelum itu, harganya bisa mencapai Rp 3.000 per kilogram.

“Kemungkinan harga rendah karena bersamaan panen raya. Musim kemarau banyak petani menanam kubis,” imbuhnya.

(*)

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved