Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kapan Sebaiknya Anak Dibawa ke Dokter Gigi Pertama Kali? Begini Penjelasan Dokter RS JIH Solo

drg. Lasmi Dewi Nurnaini, Sp.KGA mengatakan anak bisa langsung dibawa ke dokter gigi untuk pertama kali sejak anak memiliki gigi.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
DOK. RS JIH SOLO
drg. Lasmi Dewi Nurnaini, Sp.KGA menjelaskan kapan pertama kali anak bisa dibawa ke dokter gigi. 

Beda halnya, jika anak sudah merasakan sakit, lalu dibawa ke dokter gigi, anak akan cemas saat diperiksa karena takut semakin sakit.

Baca juga: Cara Mengenali dan Menangani Gejala Flu, Simak Tips dari Dokter Umum RS JIH Solo!

Meski begitu, setiap orang tua tidak perlu khawatir, karena setiap dokter gigi akan memiliki manajemen perilaku yang bisa dilakukan kepada anak yang merasa takut atau kurang kooperatif saat diperiksa.

Salah satunya yakni dengan metode tell-show-do, yakni dengan menjelaskan, menunjukkan dan melakukan.

"Anak-anak kalau langsung diberi penanganan pada giginya biasanya takut, Kita biasanya di awal akan bercerita banyak tentang gigi dan perawatannya, lalu menunjukkan alat yang akan digunakan untuk memeriksa. Tentunya alat yang ditunjukkan adalah alat yang tidak membuat anak takut," jelasnya.

"Kalau anak sudah bisa mengikuti, kita coba masukkan kaca mulut ke rongga mulut anak dan mulai melakukan pemeriksaan. Itu salah satu contoh dari tell-show-do, sebelum melakukan kita mengenalkan dulu, bercerita, tunjukkan alat, baru kita lakukan perawatan," sambungnya.

Baca juga: Termasuk Silent Disease, Dokter RS JIH Solo Jelaskan Gejala Khas Orang Terkena Penyakit Gagal Ginjal

Selanjutnya, orang tua juga bisa memberikan hadiah atau reward kepada buah hati untuk mengapresiasi keberanian anak.

"Setelah itu ada distraksi atau pengalihan, kita tunjukkan gambar-gambar lucu di ruang perawatan gigi, itu salah satu bentuk pengalihan, biar anak tidak takut, dan dibuat nyaman," terangnya.

"Selain gambar, mungkin di dalam ruangan itu ada TV, mungkin diperdengarkan musik, atau dokter gigi sambil bercerita saat melakukan perawatan. Itu beberapa contoh distraksi," sambungnya.

"Biasanya agar anak tidak rewel saat diperiksa banyak orang tua yang memberikan HP. Sebenarnya kalau selama proses perawatan anak sambil memegang HP itu menggganggu, tapi kalau memang tidak bisa sama sekali, bisa diam kalau pakai HP, ya okelah, tapi kalau saya pribadi itu adalah senjata pamungkas dalam menghadapi anak yang rewel atau tidak kooperatif," pungkasnya. (*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved