Berita Boyolali
Gunung Merapi Memuntahkan 50 Kali Guguran Lava Mencapai Jarak 1,5 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi kembali memuntahkan guguran lava sebanyak 50 kali ke arah Barat Daya hingga mencapai jarak 1,5 kilometer.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Andreas Chris Febrianto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sebanyak 50 kali Guguran lava puncak gunung Merapi terjadi pada Kamis (17/10/2024).
Luncuran guguran lava ini mengarah ke barat daya, atau hulu Kali Bebeng di Magelang.
Jarak luncuran lava paling jauh mencapai 1.500 meter. 50 guguran lava ini terjadi dalam dua periode pengamatan.
Pertama pengamatan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tadi. Selama 6 jam itu, terjadi sebanyak 19 kali guguran lava.
Lalu pada periode berikutnya mulai pukul 06.00-12.00 WIB, jumlah guguran lava kian meningkat.
"Teramati 31 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santosa dalam keterangan resminya.
Guguran lava ini terjadi hampir setiap hari. Pada Rabu kemarin, tercatat sebanyak 71 guguran. Arah luncurannya juga masih ke Barat daya atau hulu Kali Bebeng.
Baca juga: Temuan Batu Lumpang & Kentheng di Boyolali, Bukti Lereng Merapi Sudah Dihuni Sejak Era Hindu-Buddha
Guguran lava pada periode Rabu (16/10/2024) kemarin itu luncuran paling jauh mencapai 1.800 meter.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memberikan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar Merapi. antara lain;
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
(*)
ALASAN Sopir Pikap Divonis 8 Bulan Bui Pasca Buat Petani Tewas Terlempar di Boyolali, Dianggap Lalai |
![]() |
---|
Sopir dalam Insiden Laka Mobil Pikap Sayur di Selo Boyolali Divonis 8 Bulan Penjara |
![]() |
---|
3 Fakta Menghitamnya Sungai di Sambi Boyolali, Pelaku Pembuang Limbah yang Cemari Diminta Bertobat |
![]() |
---|
Diduga Tercemar Limbah, Sungai di Sambi Boyolali Keruh Hitam dan Berbau |
![]() |
---|
Warga di Dua Desa Boyolali Resah, Sungai yang Biasa Mereka Gunakan Tercemar Limbah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.