Judi Online di Solo
Judi Online Marak di Solo, Ini Alasan Pecandu Judol Sering Kalah : Sudah Disetting Pengelola Web
Dokter Spesialis Kejiwaan RSJD Arif Zainudin, Aliyah Himawati menyebut ada kaitan erat antara judi online dan pinjaman online.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Fenomena judi online hingga merambah ke pinjaman online kini juga marak terjadi di Solo, Jawa Tengah.
Bahkan, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainudin, Solo, sempat merawat tiga pasien yang kecanduan judi online.
Dokter Spesialis Kejiwaan RSJD Arif Zainudin, Aliyah Himawati menyebut ada kaitan erat antara judi online dan pinjaman online.
Baca juga: Handphone Milik Ratusan Polisi di Sragen Dicek, Diperiksa Ada Aplikasi Judi Online atau Tidak
Orang yang kecanduan judi online, berpotensi mencari uang lewat pinjaman online.
Sementara itu, baru-baru ini R, tersangka pembuat tautan situs judi online (judol) di Sukmajaya, Kota Depok, menguak sebuah fakta tentang judi online.
Dia menjelaskan alasan kenapa seseorang terus mengalami kekalahan dalam judi online.
Ternyata, kekalahan itu sudah diatur dalam panel perangkat lunak situs tersebut.
Baca juga: Pengakuan Selebgram Wonogiri Promosikan Situs Judi Online, Akui Sudah Berbulan-bulan
"Judi online itu diatur dari panelnya. Di panel itu, ID (user) bisa kita setting untuk menang berkali-kali atau kalah berkali-kali," kata R kepada wartawan, Selasa (5/11/2024).
R menyusun pengaturan alias setting tersebut bersama empat tersangka lainnya, dengan perbandingan 1:10, yaitu satu kali menang dan sepuluh kali kalah.
Hal ini diketahui R setelah belajar dari rekan-rekannya dan mulai menjalankan aktivitas tersebut selama delapan bulan terakhir.
"Jadi, jangan mudah percaya dengan judi online," lanjutnya.
Baca juga: 3 Fakta Selebgram Wonogiri Tak Ditahan Meski Promosikan Situs Judi Online, Bisa Raup Rp1 Juta Sehari
R juga menyebutkan bahwa perangkat lunak yang digunakan oleh situs judi online mereka berasal dari luar negeri dengan biaya sewa Rp 600.000 per bulan.
"Alatnya dari luar, kita beli software-nya, bayar per bulan Rp 600.000. Dari Thailand," tutur R.
Melansir pemberitaan Kompas.com, Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok menangkap lima tersangka berinisial TZ, CP, MK, HI, dan R yang masing-masing memiliki peran dalam pengoperasian situs judi online tersebut selama dua tahun terakhir.
Perputaran uang per hari diperkirakan mencapai Rp 9-15 juta, dengan modus promosi melalui iklan di media sosial Facebook dan Instagram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.