Kuliner Solo

5 Rekomendasi Minuman Hangat di Solo Raya, Cocok Disantap saat Menunggu Malam Pergantian Tahun

Ada sejumlah rekomendasi kuliner yang cocok diminum pada malam hari untuk menghangatkan tubuh.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Satu porsi wedang angsle Mbah Ronde di depan Kantor Pos Sragen. 

Masyarakat yang mencari minuman hangat dengan harga bersahabat, bisa mencoba datang ke Jalan Semanggi - Mojo.

Lokasi tepatnya di depan SMA MTA Surakarta. 

Disana ada minuman jahe merah. 

Lokasinya juga sederhana, ada di pinggir jalan. 

Penjual Susu Jahe Merah, Deni mengatakan, dia sudah berjualan minuman ini sejak tahun 2017. 

Usaha ini turun temurun dari keluarganya. 

"Usaha susu jahe merah ini sudah turun temurun dari sang paman yang mengajak berjualan saat di Tasik Malaya, Jawa Barat," ucap Deden panggilan akrabnya. 

Potret penjual Susu Jahe Merah di Jalan Semanggi Mojo depan SMA MTA, Rabu (12/4/2023).
Potret penjual Susu Jahe Merah di Jalan Semanggi Mojo depan SMA MTA, Rabu (12/4/2023). (TribunSolo.com/Anang Maruf)

Deden merupakan warga Tasik Malaya yang saat ini merantau di kota solo dan membuka usaha susu jahe merah. 

Menurutnya susuh jahe merah mempunyai banyak manfaat, dimana di dalam susu jahe merah tersebut mempunyai bahan dari rempah-rempah yang sudah diolah.
"Dulu waktu covid sangat laris, karena manfaat jahe merah bisa meningkatkan daya tahan tubuh, untuk pegal-pegal, gejala flu, sakit kepala dan baik untuk kesehatan," jelas Deden. 

Sementara itu, ciri khas dari gerobak dagangannya adalah terdapat angklung. 

Selain susu jahe merah, Deden juga menjual bakso cilok dengan beberapa varian rasa. 

"Bakso saya ada beberapa varian yakni Rasa ayam, bawang merah, cabe, sapi dan tahu," tandasnya. 

Harga Susu Jahe Merah satu gelas dibanderol Rp 5 Ribu dan bakso cilok dibanderol Rp 500 rupiah. 

Deden buka pukul 18.30-24.00 WIB.

4. Wedang Cemue Pasar Kliwon, Menu Penghangat Waktu Malam, Harga Mulai Rp 7 Ribu

Lokasinya ada di kawasan Kecamatan Pasar Kliwon, tepatnya dekat dengan Pasar Tunggul Sari. 

Namanya Wedang Cemue. 

Kamu bisa searching di google maps nanti diarahkan sama aplikasi itu. 

Atau kamu bisa langsung melalui Jalan Kapten Mulyadi sampai bertemu simpang 4 Pasar Kliwon. 

Kemudian belok ke arah timur menuju ke arah Jalan Untung Suropati. 

Kamu tinggal ikuti jalan tersebut sampai ke Pasar Tunggul Sari.

Nanti kamu akan bertemu dengan jalan menanjak lewati saja tapi jangan terlalu kencang melaju.

Seporsi Wedang Cemue ala Pak Suprapto, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Seporsi Wedang Cemue ala Pak Suprapto, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Karena, warung Wedang Cemue ada di jalan turunan sisi selatan.

Warungnya kecil. Hanya bisa muat 4 orang dengan satu meja seng panjang.

Warungnya buka dari pukul 17.30 sampai 22.00 WIB. 

"Wedangan ini mirip dengan wedang Asle, bedanya di isiannya, ada kacang sama irisan kelapa," kata pemilik warung, Suprapto kepada TribunSolo.com. 

Selain itu, rasa kuah berbeda dengan wedang Asle. 

Wedang Cemue akan menyajikan rasa kuah campuran santan, daun jeruk, panda dan serai.   

Rasanya pun unik gurih santan sama sensasi serainya nge-blend

Kehadiran ketan putih dalam seporsi wedang Cemue membuat rasa antara serai dan gurihnya terjembatani. 

Wedang Cemue juga dilengkapi dengan potongan roti dan agar-agar. 

Adapun seporsi Wedang Cemue dibanderol Rp 7 ribu. 

Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Enak dan Murah Dekat Solo Safari, Ada Ayam Tulang Lunak Hingga Selat

5. Wedang Ronde Pak No Depan SMKN 2 Solo, Kualitasnya Terjamin Sudah 21 Tahun Berjualan

Wedang Ronde Pak No yang beralamat di Jalan Adi Sucipto No.33 Manahan, lebih tepatnya Wedang Ronde ini bertempat di depan SMK Negeri 2 Solo sisi pojok kanan.

Wedang Ronde Pak No dijual dengan harga 7500 per mangkoknya.

Wedang Ronde Pak No, Sudah 21 Tahun Berjualan.
Wedang Ronde Pak No, Sudah 21 Tahun Berjualan. (TribunSolo/Putra)

Sarno (52) sang pemilik yang merupakan asli Wonogiri dari tahun 1989 sudah bertempat tinggal di Solo, lebih tepatnya di Nusukan ini bercerita bahwa ia sudah berjualan ronde dari tahun 2002.

"Awal mula jualan sekitar tahun 2002, tapi awalnya saya keliling kampung-kampung, jadi ya sudah 21 tahun saya berjualan ronde," terangnya

Sebelum berjualan di depan SMK 2, Sarno bertempat di timur Polresta Solo.

"Sekitar 12 tahun saya berjualan di timur polresta (2011), baru 2 bulan ini pindah kesini (depan SMK 2) karena di depan Shelter Manahan tidak boleh ada yang berjualan," ungkapnya

Sarno juga bercerita bahwa sebelum berjualan ronde ia kerja di Terminal, Tukang Ojek dan sempat berjualan Mie Ayam, tetapi rezeki nya sekarang ada di Wedang Ronde.

Wedangan Ronde Pak No buka mulai pukul 17.00 - 02.00 WIB.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved