Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kasus PMK di Wonogiri

Tutup 7 Hari, Seluruh Pasar Hewan di Wonogori Bakal Disemprot Disinfektan Serentak

Seluruh pasar hewan di Wonogiri ditutup selama tujuh hari imbas kasus penyakit mulut dan kuku (PMK)

Istimewa
Ilustrasi ternak di Pasar Hewan yang ada di Wonogiri 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Seluruh pasar hewan di Wonogiri ditutup selama tujuh hari imbas kasus penyakit mulut dan kuku (PMK), mulai Jumat (3/1/2025) hingga Kamis (9/1/2025).

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan selama penutupan itu pihaknya juga akan melakukan langkah-langkah antisipasi yakni penyemprotan disinfektan di 17 pasar hewan yang ada di Wonogiri secara serentak.

"Besok kami akan melakukan penyemprotan disinfektan serentak di 17 pasar hewan di Wonogiri," kata dia, Jumat (3/1/2025).

Ia mengatakan, pemerintah tidak akan mungkin mengambil kebijakan yang kebijakan itu tidak ada pertimbangan. Penutupan itu, kata dia, dilakukan untuk meminimalisir penularan.

Jekek, sapaannya, menjelaskan kondisi PMK di Wonogiri sendiri cukup mengkhawatirkan. Berdasar data data dari dinas terkait, peningkatan penularan cukup signifikan.

Ia menyebut dari temuan yang terdata sepanjang 2024 sebanyak 310 ternak terpapar PMK, hingga hari ini masih ada tambahan sebanyak 74 ternak yang terpapar.

"Jadi 384 kasus. Ini kan sesuatu yang masuk pada kondisi luar biasa, maka kami pemerintah kabupaten berupaya untuk meminimalisir dengan cara memutus rantai penularan salah satunya interaksi niaga sapi di pasar hewan," kata Jekek.

Baca juga: Pasar Hewan di Wonogiri Ditutup 7 Hari, Dilarang Ada Aktivitas Jual Beli Ternak

Terlebih, jika penularan PMK tidak terkendali para peternak akan mengalami kerugian yang lebih besar. Misalnya sapi dengan nilai jual hingga puluhan juta, jika terjangkit PMK, nilai ekonomisnya akan hilang.

"Menurut rekomendasi akan terjadi potensi penularan yang tinggi. Kalau penularan tinggi dengan angka kematian cukup tinggi, siapa yang mengalami kerugian besar ya petani peternak itu sendiri," ujarnya.

Masyarakat yang memiliki ternak juga diminta untuk membersihkan kandang masing-masing. Camat dan Kades di wilayah wajib untuk mensosialisasikan hal ini kepada warganya.

"Bagi warga yang memelihara sapi kambing kandang harus dilakukan penyemprotan, itu langkah awal," katanya.

Langkah selanjutnya, pihaknya akan menunggu kebijakan pemerintah pusat dan provinsi berkaitan dengan vaksin karena penularan PMK cukup cepat.

"Pasti pemerintah akan mengambil langkah penanggulangan, antisipasi-antisipasi termasuk di dalamnya vaksinasi," katanya.

Jekek menekankan, penutupan pasar itu menjadi alarm warning. Masyarakat akan punya pemahaman terkait kondisi PMK di Wonogiri sehingga memiliki kesadaran.

"Karena ini terjadi satu kondisi KLB, menurut kami sudah KLB. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun provinsi untuk mengupayakan vaksin, kalau sudah ada distribusi vaksin untuk SDM kami sudah siap melakukan vaksinasi secara serentak. Kita libatkan semua SDM yang ada," katanya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved