Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Buruh PT Sritex Sukoharjo Terancam PHK

Kisah Pilu Warti, Buruh Sritex Sukoharjo yang Kena PHK : Hati Saya Sakit, Seperti Ingin Menangis

Asa keberlangsungan usaha dan aktivitas bekerja kala itu masih ada.  Namun, seperti mimpi buruk yang tidak disangka-sangka.

|

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Anang Ma'ruf

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Suasana sedih menyelimuti pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo

Bagaimana tidak, mereka yang menggantungkan hidupnya di sana langkahnya harus terpaksa terhenti.

Padahal mereka memberi pengabdian di PT Sritex berpuluh-puluh tahun.

Setelah kabar pailit 21 Oktober 2024 silam, asa keberlangsungan usaha dan aktivitas bekerja kala itu masih ada. 

Namun, seperti mimpi buruk yang tidak disangka-sangka.

Tanggal 26 Februari 2025 menjadi sejarah kelam bagi 8.475 buruh di Sritex terdampak PHK.

Salah satu karyawan bagian Garmen, Warti mengaku kecewa dan tersakiti atas putusan tersebut.

"Di sini sudah 25 tahun, hati saya sakit rasanya ingin menangis. Keluarga juga ikut menangis karena sudah lama di PT Sritex ini," kata Warti, Kamis (26/2/2025).

TERIMA NASIB : Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, mulai membawa perlengkapan pribadi mereka dari tempat kerja setelah penyebaran formulir pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Rabu (26/2/2025) kemarin. Kabar penutupan permanen itu pun semakin kuat setelah Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispenaker) Kabupaten Sukoharjo bertemu dengan perwakilan Manajemen Sritex pada Kamis (27/2/2025).
TERIMA NASIB : Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, mulai membawa perlengkapan pribadi mereka dari tempat kerja setelah penyebaran formulir pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Rabu (26/2/2025) kemarin. Kabar penutupan permanen itu pun semakin kuat setelah Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispenaker) Kabupaten Sukoharjo bertemu dengan perwakilan Manajemen Sritex pada Kamis (27/2/2025). (TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf)

Ia juga mengaku telah menerima surat pernyataan formulir Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanggal 26 Februari 2025 kemarin 

"Kedepannya ya saya harus cari kerja sampingan. Karena masih urus anak dan membiayai anak," terangnya. 

Saat disinggung soal barang-barang pribadinya yang dibawa pulang, Warti menyebut keranjang sampah, kipas angin dan sepatu yang ia gunakan tiap hari di PT Sritex.

Baca juga: 8.475 Buruh Sritex Sukoharjo Kena PHK, Disnaker Sukoharjo Siapkan 7.832 Lowongan Pekerjaan

Sementara itu, salah satu Security PT Sritex, Sri Cahyaningsih juga terdampak PHK massal ini dan merasa seperti mimpi tidak menyangka.

"Selama saya 25 tahun di sini, seperti mimpi ada kejadian seperti ini. Soalnya saya berdiri di sini kerja di sini, mengabdi di Sritex untuk keluarga bisa bantu saudara-saudara," kata Sri.

Kondisi yang dirasakan saat ini membuat Sri tidak menyangka, dan tetap ingin bekerja di PT Sritex.

"Teman-teman semua di sini juga seperti tidak percaya, sudah di sini mengabdi. Teman-teman di Produksi juga begitu. Makanya kalau ada berita seperti ini semua tidak percaya menangis," terangnya.

Ia sebagai keamanan merasakan kesedihan yang mendalam, dan ke depan ia akan istirahat terlebih dahulu setelah terkena PHK ini. 

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved