Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Buruh PT Sritex Sukoharjo Terancam PHK

Ribuan Buruh Pabrik Tekstil di-PHK Massal, Bagaimana Kondisi Bisnis Lain Sritex Group di Solo?

Setelah dinyatakan pailit, Sritex harus menutup pabriknya dan menghentikan seluruh kegiatan operasionalnya. Bagaimana bisnis lain milik Sritex?

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Raksasa tekstil di Asia Tenggara asal Indonesia PT Sri Rejeki Isman Tbk atau PT Sritex yang berada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dikabarkan bangkrut.

Bahkan ribuan karyawan yakni sebanyak 8.504 pegawai tepat pada hari ini akan di PHK (pemberhentian hubungan kerja).

Masalah serius dialami oleh Sritex usai mencatatkan tagihan utang dari para kreditur yang mencapai Rp 29,8 triliun. Beban utang yang besar dan penurunan permintaan pasar tersebut menjadi faktor utama kebangkrutan PT Sritex.

Pengadilan Niaga Kota Semarang menyatakan Sritex pailit. Keputusan ini diambil setelah perusahaan gagal memenuhi kewajiban pembayaran utangnya.

TERIMA NASIB : Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, mulai membawa perlengkapan pribadi mereka dari tempat kerja setelah penyebaran formulir pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Rabu (26/2/2025) kemarin. Kabar penutupan permanen itu pun semakin kuat setelah Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispenaker) Kabupaten Sukoharjo bertemu dengan perwakilan Manajemen Sritex pada Kamis (27/2/2025).
TERIMA NASIB : Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, mulai membawa perlengkapan pribadi mereka dari tempat kerja setelah penyebaran formulir pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Rabu (26/2/2025) kemarin. Kabar penutupan permanen itu pun semakin kuat setelah Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dispenaker) Kabupaten Sukoharjo bertemu dengan perwakilan Manajemen Sritex pada Kamis (27/2/2025). (TribunSolo.com/ Anang Ma'ruf)

Setelah dinyatakan pailit, Sritex harus menutup pabriknya dan menghentikan seluruh kegiatan operasionalnya. Penutupan pabrik ini menyebabkan ribuan karyawan Sritex harus kehilangan pekerjaan. 

Lantas bagaimana dengan kondisi bisnis lain milik Sritex Group seperti bisnis restoran, perhotelan, hingga gedung olahraga?

Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah gurita bisnis milik Sritex Group di Kota Solo nampak baik-baik saja. Seperti gedung olahraga Sritex Arena yang berada di Jalan Kebangkitan Nasional Sriwedari Solo nampak berjalan biasa.

Penjaga gedung olahraga yang enggan disebut namanya tersebut saat ditemui TribunSolo.com mengaku bahwa meski dirinya kurang paham secara menyeluruh tapi ia menerangkan bahwa tempat kerjanya tersebut tak terdampak PHK.

"Itu (PHK) sepertinya hanya di Sukoharjo, kalau di sini aman," ungkap pria paruh baya tersebut.

Baca juga: Kisah Karwi, 17 Tahun Mengabdi di Sritex Sukoharjo, Ramadan Menganggur Pasca di-PHK Bareng Istri

Gedung olahraga tersebut memang masih ramai disewa baik untuk kegiatan olahraga seperti tim bola basket Kesatria Bengawan Solo (KBS) yang saat ini berlaga di Indonesian Basketball League (IBL).

"Masih, masih sering disewa, ini juga buat kompetisi tim KBS," lanjutnya.

Tak seperti PT Sritex Tbk di Sukoharjo, ia mengatakan bahwa di gedung olahraga tersebut hanya ada belasan pegawai yang mencakup petugas keamanan seperti dirinya hingga manajemen pengelola gedung.

"Nggak banyak kok, paling 13-an dari keamanan sampai manajemen," pungkasnya.

Tak hanya Sritex Arena, bisnis lain milik Sritex Group di Solo yakni Diamond restaurant yang berada di jalan Slamet Riyadi Solo, masih beroperasi.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved