Buruh PT Sritex Sukoharjo Terancam PHK
Ribuan Buruh Pabrik Tekstil di-PHK Massal, Bagaimana Kondisi Bisnis Lain Sritex Group di Solo?
Setelah dinyatakan pailit, Sritex harus menutup pabriknya dan menghentikan seluruh kegiatan operasionalnya. Bagaimana bisnis lain milik Sritex?
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Raksasa tekstil di Asia Tenggara asal Indonesia PT Sri Rejeki Isman Tbk atau PT Sritex yang berada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dikabarkan bangkrut.
Bahkan ribuan karyawan yakni sebanyak 8.504 pegawai tepat pada hari ini akan di PHK (pemberhentian hubungan kerja).
Masalah serius dialami oleh Sritex usai mencatatkan tagihan utang dari para kreditur yang mencapai Rp 29,8 triliun. Beban utang yang besar dan penurunan permintaan pasar tersebut menjadi faktor utama kebangkrutan PT Sritex.
Pengadilan Niaga Kota Semarang menyatakan Sritex pailit. Keputusan ini diambil setelah perusahaan gagal memenuhi kewajiban pembayaran utangnya.

Setelah dinyatakan pailit, Sritex harus menutup pabriknya dan menghentikan seluruh kegiatan operasionalnya. Penutupan pabrik ini menyebabkan ribuan karyawan Sritex harus kehilangan pekerjaan.
Lantas bagaimana dengan kondisi bisnis lain milik Sritex Group seperti bisnis restoran, perhotelan, hingga gedung olahraga?
Dari pantauan TribunSolo.com, sejumlah gurita bisnis milik Sritex Group di Kota Solo nampak baik-baik saja. Seperti gedung olahraga Sritex Arena yang berada di Jalan Kebangkitan Nasional Sriwedari Solo nampak berjalan biasa.
Penjaga gedung olahraga yang enggan disebut namanya tersebut saat ditemui TribunSolo.com mengaku bahwa meski dirinya kurang paham secara menyeluruh tapi ia menerangkan bahwa tempat kerjanya tersebut tak terdampak PHK.
"Itu (PHK) sepertinya hanya di Sukoharjo, kalau di sini aman," ungkap pria paruh baya tersebut.
Baca juga: Kisah Karwi, 17 Tahun Mengabdi di Sritex Sukoharjo, Ramadan Menganggur Pasca di-PHK Bareng Istri
Gedung olahraga tersebut memang masih ramai disewa baik untuk kegiatan olahraga seperti tim bola basket Kesatria Bengawan Solo (KBS) yang saat ini berlaga di Indonesian Basketball League (IBL).
"Masih, masih sering disewa, ini juga buat kompetisi tim KBS," lanjutnya.
Tak seperti PT Sritex Tbk di Sukoharjo, ia mengatakan bahwa di gedung olahraga tersebut hanya ada belasan pegawai yang mencakup petugas keamanan seperti dirinya hingga manajemen pengelola gedung.
"Nggak banyak kok, paling 13-an dari keamanan sampai manajemen," pungkasnya.
Tak hanya Sritex Arena, bisnis lain milik Sritex Group di Solo yakni Diamond restaurant yang berada di jalan Slamet Riyadi Solo, masih beroperasi.
Diiringi Lagu Kenangan Terindah, Perpisahan Owner dan Buruh Sritex Sukoharjo Diwarnai Isak Tangis |
![]() |
---|
Jelang Penutupan Sritex Sukoharjo, Spanduk Lowongan Kerja Bermunculan di Sekitar Pabrik |
![]() |
---|
Pabrik Sritex Group di Boyolali PHK 956 Buruh, Bocorannya Akan Dihidupkan Lagi Setelah Ada Pembeli |
![]() |
---|
Momen Haru Puluhan Buruh dan Keamanan Sritex Sukoharjo Lambaikan Tangan Ke Patung Lukminto |
![]() |
---|
Sritex Sukoharjo Tutup, Pedagang Sekitar Pabrik Ungkap Rasa Sedih : Karyawan Seperti Anak Saya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.