Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polisi Cekik Bayi di Semarang

5 Fakta Kasus Pembunuhan Bayi Dua Bulan di Semarang oleh Brigadir AK, Diduga Ada Intimidasi

Belakangan kasus pembunuhan bayi berusia 2 bulan di Semarang, Jawa Tengah menjadi sorotan.

Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com
ILUSTRASI POLISI - Anggota Ditintelkam Polda Jateng, Brigadir AK diduga tega mencekik bayinya usia 2 bulan hingga tewas. 

Dia hanya menyebutkan bahwa DJ merupakan mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Semarang saat berkenalan dengan Brigadir AK.

"(Sudah menikah resmi?) saya kurang tahu, untuk itu saya juga tidak berkomentar.  Si ibu ini kan masih usia muda ya. Jadi asalnya dari luar daerah ke Semarang untuk tujuan menempuh pendidikan di universitas negeri di Semarang. Saat ini sudah lulus," lanjut Amal.

Baca juga: Kronologi Dugaan Oknum Polisi Cekik Bayinya hingga Tewas di Semarang, Berawal Belanja di Pasar

2. Kronologi kejadian

Kuasa Hukum DJ, Alif Abdurrahman mengungkapkan kronologi kerjadian menurut keterangan ibu kandung bayi, DJ.

Dugaan pembunuhan itu terjadi pada Minggu (2/3/2025) saat DJ pergi membawa NA (bayi) bersama pasangannya, Brigadir AK untuk berbelanja di daerah Peterongan.

Sebelum meninggalkan bayinya untuk berbelanja, DJ sempat berfoto dengan NA dengan difotokan oleh Brigadir AK yang juga ayah NA.

Lalu NA ditinggal bersama sang ayah selama 10 menit sewaktu DJ berbelanja.

Namun, saat kembali bayinya terlihat lemas.

"Jadi sebelum turun mobil, mereka sempat foto. Fotonya itu diambil pada pukul 14.39 WIB. Lalu si ibu (DJ) turun untuk berbelanja kebutuhan untuk sehari-hari lah. Nah, 10 menit kemudian ibunya (DJ) itu balik lagi ke mobil," kata dia.

"Melihat keadaan si anak awalnya enggak curiga, tapi kok di sini mulai bibir si anak ini membiru," beber dia.

DJ sempat cemas dengan kondisi sang anak.

Terduga pelaku mengaku NA tersedak, tapi dia tidak menunjukkan sikap panik atau berusaha menghubungi DJ bila memang anaknya tersedak.

Lalu bayi itu dilarikan ke Rumah Sakit Roemani dan dirawat di ICU.

"Pun kesedak logika sederhananya pasti si Bapak telepon, 'Hei, cepat mama atau ibu tolong ini anakmu nangis atau anakmu kesedak seperti apa'. Dan ini enggak ada itu. Ketika di mobil baru dikasih tahu tadi katanya anaknya kesedak," lanjut dia.    

Kemudian, pada 3 Maret pukul 15.00 WIB, kondisi NA memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal akibat gagal pernapasan. -

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved