Lebaran 2025
Asal-usul Tradisi Beli Baju Baru Jelang Lebaran untuk Bakdan di Solo, Sudah Ada Sejak Penjajahan
Kenyataannya, membeli baju baru Lebaran bukan hanya dilakukan untuk mempercantik diri saat perayaan hari raya Idul Fitri.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jelang Lebaran 2025, ada satu tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Solo dan sekitarnya.
Salah satunya adalah membeli baju baru.
Tradisi beli beju Lebaran ini bersanding dengan tradisi mudik di Hari Raya.
Baca juga: Jelang Lebaran, Yuk Simak Tips dan Panduan Aman Berkendara Saat Silahturahmi di Hari Raya Idul Fitri
Biasanya masyarakat berbondong mendatangi toko busana untuk mencari pakaian yang akan dipakai di Hari Kemenangan menjelang Lebaran.
Tradisi ini juga didukung oleh penjual pakaian yang mengeluarkan diskon besar-besaran untuk menarik pembeli.
Kenyataannya, membeli baju baru Lebaran bukan hanya dilakukan untuk mempercantik diri saat perayaan hari raya Idul Fitri.
Beli baju baru untuk Hari Raya merupakan tradisi yang bahkan sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Asal-usulnya
Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Agus Aris Munandar menjelaskan, pakaian yang dipakai saat Idul Fitri merupakan simbol kesucian.
"Awalnya harus memakai baju, sarung, atau mukena bersih pada waktu shalat Idul Fitri. Itu simbol umat Islam yang kembali fitri setelah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan," jelasnya dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, pakaian bersih yang dipakai umat Islam saat Lebaran merupakan tanda dari manusia yang suci atau bersih dari dosa setelah sebulan puasa Ramadhan.
Baca juga: Sejarah Kue Kuping Gajah, Kue Kering Legendaris yang Biasa Disajikan Masyarakat Solo saat Lebaran
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa orang tua biasa membelikan pakaian baru untuk anak-anak kecil karena mereka akan diajak shalat Id atau juga berkunjung ke rumah saudara.
"Kalau untuk orang dewasa sih pakaian baru itu cuma simbol, yang penting niat baru untuk melaksanakan agama Islam secara baik," lanjutnya.
Sejarahnya
Tradisi baju baru saat Idul Fitri tertulis dalam buku Sejarah Nasional Indonesia karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto.
Buku tersebut menjelaskan bahwa tradisi ini sudah dimulai sejak tahun 1596 di masa Kesultanan Banten.
Baca juga: Kondisi Terminal Tipe B Sukoharjo Sepekan Sebelum Lebaran 2025, Masih Landai Pemudik
Semasa itu, menjelang Idul Fitri, mayoritas Muslim di Kerajaan Banten sibuk menyiapkan baju baru.
Bedanya, saat itu hanya kalangan kerajaan saja yang bisa membeli pakaian bagus untuk Idul Fitri. Mayoritas rakyat biasa masih menjahit baju mereka sendiri.
Tradisi serupa juga ditemui di Kerajaan Mataram Islam.
Masyarakat yang tinggal di Yogyakarta ini ramai mencari baju baru, dengan cara membeli atau menjahit sendiri, untuk merayakan berakhirnya Ramadhan.
Baca juga: Sewa iPhone Jelang Lebaran Masih Jadi Tren di Solo, 15 ProMax Disewakan Rp 600 Ribu Per Hari
Sementara itu, tradisi beli baju baru tetap ada semasa penjajahan kolonial.
Penasihat Urusan Pribumi untuk Pemerintah Kolonial, Snouck Hurgronje mencatatkan tradisi beli baju baru untuk Lebaran dalam bukunya berjudul Nasihat-Nasihat Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889–1936 Jilid IV.
“Di mana-mana perayaan pesta ini disertai hidangan makan khusus, saling bertandang yang dilakukan oleh kaum kerabat dan kenalan, pembelian pakaian baru, serta berbagai bentuk hiburan yang menggembirakan,” tulis Snouck dalam surat yang termuat di buku tersebut.
Hurgronje juga mencatatkan dalam buku Islam di Hindia Belanda bahwa kebiasaan bertamu sambil memakai pakaian baru saat Idul Fitri mengingatkannya pada perayaan tahun baru di Eropa.
Ia juga menyebutkan bahwa kebiasaan ini terutama marak terjadi di Batavia.
Orang-orang Betawi juga mengeluarkan uang untuk membeli petasan dan makanan pada hari raya Idul Fitri.
Hingga kini, membeli baju baru pun masih menjadi tradisi masyarakat Indonesia menjelang hari raya Idul Fitri.
Meski merupakan tradisi, beli baju baru menjelang Lebaran bukanlah kewajiban ataupun ibadah, melainkan sebatas kebiasaan masyarakat yang sudah turun-temurun.
Ini 3 Destinasi Wisata Favorit di Solo saat Libur Lebaran 2025, Taman Balekambang jadi Primadona |
![]() |
---|
Lebaran 2025: Indosat Catat Lonjakan Trafik Data Meningkat 21 Persen, Kebumen Tertinggi |
![]() |
---|
Kondisi Terminal Wonogiri Mulai Landai, Setelah Dilalui Puluhan Ribu Pemudik |
![]() |
---|
2 ASN Sragen Absen Tanpa Keterangan di Hari Pertama Kerja, BKPSDM Siapkan Sanksi |
![]() |
---|
Libur Lebaran, Toko Oleh-oleh Khas Tawangmangu Karanganyar Full Senyum, Ada 120-an Pembeli Tiap Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.