Kisah Unik Damkar Karanganyar, Pernah Diminta Usir Biawak di Kloset, Ternyata Cuma Kotoran Manusia

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Anggota pemadam kebakaran (Damkar) menerima aduan dan banyak permintaan bantuan dari masyarakat.

Tak jarang permintaan bantuan itu menimbulkan gelak tawa saking lucu dan nyelenehnya.

Baca juga: Viral Palugada di Medsos, Damkar Karanganyar Akui Kini Aduan dari Warga Masuk Berkali-kali Lipat

Hal ini diakui oleh Kepala Seksi (Kasi) Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sarana dan Prasarana Kabupaten Karanganyar, Efan Riswaya.

Efan menceritakan beberapa kisah menarik yang pernah dialami dirinya dan rekan-rekan di Karanganyar terkait tugas penyelamatan yang diemban.

Satu di antaranya saat ada permintaan mengevakuasi seekor biawak yang disebut pelapor masuk ke kloset di kamar mandinya.

"Kami menerima laporan ada biawak masuk di kloset," kata Efan, saat podcast bersama TribunSolo, Rabu (26/3/2025). 

Kala itu, timnya memberikan saran kepada pelapor untuk menyiram kloset tersebut dengan air berkali-kali sehingga biawak itu meninggalkannya lokasi tersebut.

Saran tersebut bukan tanpa alasan, ditakutkan tim Damkar Karanganyar saat pihaknya menuju lokasi ada kejadian penting lainnya, mengingat jarak yang cukup jauh saat itu.

"Kami sarankan menyiram dulu mengingat jarak saat itu. Kan tidak berbahaya juga. Tapi pelapor mengatakan disiram sama air tidak hilang-hilang," katanya.

Damkar Karanganyar lantas meluncur ke lokasi dan mereka tak bisa menahan tawa ketika mengetahui biawak yang dilaporkan itu adalah kotoran manusia alias tinja.

"Ternyata itu bukan biawak, tapi kotoran manusia," ungkap Efan.

Baca juga: Viral Damkar di Solo Raya Jadi Penyelamat Warga di Tiap Situasi, Ternyata Memang Jadi Tupoksinya!

Ada lagi kisah lain yang lucu menurut Efan. Yakni tatkala seorang perempuan yang ngekos di Colomadu, Karanganyar, meminta tolong karena merasa terganggu dengan suara anak ayam yang terjebak di depan got kosnya.

Saat menghubungi petugas damkar, pelapor menyebut ada kurang lebih 5 atau 6 ekor anak ayam yang terus bersuara dibalik besi yang menutupi got tersebut.

Pihaknya sempat menyarankan pelapor meminta bantuan orang atau tetangga sekitar untuk membuka tutup besi tersebut. Namun, pelapor kekeh meminta kehadiran damkar karena yang bersangkutan bukan orang asli Jawa dan merasa segan meminta bantuan sekitar.

"Sedihnya lagi kami salah keluar tol. Harusnya keluar tol Ngemplak, tapi malah keluar tol Bandara Adi Soemarmo. Tapi setelah dipikir-pikir itu jalan Allah kepada kami, karena di lampu merah bandara itu ada motor yang terbakar. Jadi mungkin itu yang pengen disampaikan kepada kami," jelasnya.

Saat itu, Efan dan rekan-rekannya sempat bingung karena tak membawa mobil pemadam kebakaran dan hanya menggunakan mobil rescue.

Mereka memutuskan lari mencari APAR di bandara dan berakhir mematikan kebakaran tersebut dengan cara tradisional

"Kami lempar pakai pasir dan matikan apinya. Untungnya bisa dan setelahnya kami lanjut ke lokasi perempuan yang meminta bantuan tadi," kata Efan.

"Lucunya lagi, yang kami bayangkan gotnya dalam, tidak bisa dibuka dan harus menggunakan alat berat, ternyata gotnya pendek dan bisa diangkat besinya gampang sekali," jelas dia.

"Sebenarnya ada wedangan di sekitar situ, dan sebenarnya bisa meminta bantuan kepada mereka. Lucunya lagi, pelapor itu menyampaikan ke kami kalau ayam itu ternyata milik dari orang yang tinggal di seberang kos-kosan tersebut," pungkasnya.

(*)