Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Wonogiri

Asal-usul Candi Muncar yang Kini jadi Wisata Hits di Wonogiri, Bendungan Dibangun Tahun 1976

Destinasi wisata itu bernama Candi Muncar yang terletak di Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
WISATA HITS WONOGIRI - Pengunjung melintas di atas Bendungan Candi Muncar, Girimarto, Wonogiri,pada September 2024 lalu. Begini asal-usul Candi Muncar hingga jadi wisata hits di Wonogiri, Jawa Tengah. (Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya) 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Ada satu destinasi wisata di Wonogiri, Jawa Tengah, yang belakangan lagi hits di media sosial.

Destinasi wisata itu bernama Candi Muncar yang terletak di Desa Bubakan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Candi Muncar disebut juga sebagai telaga atau bendungan yang berada di lereng Pegunungan Lawu Selatan.

Baca juga: Asal-usul Desa Ngombakan di Polokarto Sukoharjo, Dikenal sebagai Sentra Perajin Ciu

Tempat wisata Candi Muncar menyuguhkan keasrian alam yang menenangkan.

Udara sejuk dan segar di sekitar telaga mampu mengusir rasa lelah dan penat rutinitas keseharian.

Candi Muncar berada di lereng Pegunungan Lawu Selatan, area yang mendominasi sisi timur laut Kabupaten Wonogiri.

Sumber air telaga Candi Muncar berasal dari air terjun yang mata airnya berada di hamparan pegunungan Lawu Selatan.

Baca juga: Asal-usul Klaten Kini Jadi Kabupaten di Jateng : Ada Kisah Kyai dan Nyai Mlati yang Terkenal

Air terjun yang bernama Muncar dapat dikunjungi dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

Telaga Candi Muncar juga berisi banyak ikan. Pengunjung dapat membeli pakan ikan di warung sekitar dan menyebarkan ke telaga. Ikan akan berkumpul berebut pakan.

Aktivitas Candi Muncar lainnya yang dapat dilakukan oleh pengunjung adalah naik sampan  keliling telaga.

Jika takut mendayung sampan sendiri, pengunjung dapat meminta tolong pemilik sampan di warung untuk dibantu mengemudikan sampan.

Pengunjung juga dapat menggelar tikar di atas rumput pinggir telaga untuk menikmati  pemandangan sambil membuka bekal.

Baca juga: Asal-usul Sukoharjo yang Kini Jadi Kabupaten di Jateng, Dulu Masuk Kekuasaan Kasunanan Surakarta

Warung makan sekitar hanya menyediakan makanan sederhana, seperti mie instant, kopi, dan teh.

Asal-usul Candi Muncar

Candi Muncar bermula dari keinginan pemerintah dan masyarakat untuk membangun bendungan demi menyuplai air irigasi.

Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya dipilihlah lembah Candi Muncar di Desa Bubakan sebagai lokasi pembangunan.

Pembangunan bendungan dimulai pada 15 Mei 1976, dengan nama proyek resmi: Pembangunan Wadukan Candi Muncar Girimarto.

Proyek ini selesai tepat satu tahun kemudian, pada 31 Maret 1977, dan diresmikan oleh Bupati Wonogiri saat itu, KRMH Soemoharmoyo, pada 8 Agustus 1977.

Sampai sekarang, prasasti peresmiannya masih bisa dilihat di sisi selatan tubuh bendungan.

Baca juga: Asal-usul Telaga Rowo di Sumberejo Wonogiri, Mitosnya Dibangun oleh Werkudoro

Fungsi Awal

Awalnya, waduk seluas 1,1 hektare ini mampu mengairi sawah sepanjang 6 kilometer, hingga ke wilayah Dusun Setalang dan Ngrongga.

Tapi, masalah mulai muncul ketika terjadi tanah longsor di hulu sungai.

Longsoran itu terbawa arus dan mengendap di dasar waduk, menyebabkan pendangkalan parah. Lama-lama, seluruh permukaan waduk tertutup endapan, dan fungsi irigasi pun terhenti.

Gotong Royong Warga

Kondisi ini tidak membuat warga menyerah.

Warga mulai turun tangan membersihkan waduk.

Berbekal cangkul dan semangat gotong royong, mereka menggali parit-parit kecil untuk mengalirkan endapan tanah keluar dari waduk.

Hasilnya pada Februari 2017, air kembali mengisi waduk.

Waduk yang dulu mati kini menjadi telaga jernih yang dipenuhi ikan nila.

Keberhasilan ini membuka peluang baru, menjadikan waduk sebagai tempat wisata.

Candi Muncar mulai dibuka pada pukul 08.00 hingga 05.00 WIB.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved