Pencabulan Oknum Guru Silat di Wonogiri
PPKBP3A Wonogiri Soroti Latihan Silat Sampai Tengah Malam, IPSI : Ada Tradisi, Perlu Sinkronisasi
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Wonogiri turut bersuara selepas mencuatnya kasus pencabulan yang dilakukan oleh guru silat di Kecamatan Purwantor
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Wonogiri menyoroti jam latihan silat hingga tengah malam selepas mencuatnya kasus pencabulan oleh guru silat.
Merespons hal itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Wonogiri Weda Hendragiri mengatakan hal itu perlu dibahas bersama karena di setiap perguruan pencak silat punya tradisi tersendiri.
Terutama soal jam latihan silat yang dilakukan.
"Terkait itu, memang harus duduk bersama untuk membahasnya. Perguruan-perguruan punya tradisi, kemudian di sekolah atau institusi pemerintahan juga ada aturan. Itu yang perlu disinkronkan," jelasnya.
Menurutnya jangan sampai semua pihak mempertahankan ego masing-masing yang pada akhirnya menimbulkan ketidarukunan antara instansi yang mana anak-anak sekolah yang mengikuti perguruan silat bisa menjadi korban.
"Ada batasan-batasan, itu bisa menjadi baik. Jadi pihak sekolah juga menghargai tradisi, dari perguruan juga bisa mengikuti aturan dari pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PPKB P3A Wonogiri, Kurnia Listyarini, menyoroti aktivitas latihan bela diri yang dilakukan tengah malam saat hari sekolah.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, latihan silat dilakukan 2 kali setiap minggunya.
"Mereka anak-anak SMP, seminggu dua kali latihan dari jam 19.00 sampai 02.00 malam. Hal-hal seperti itu kan harus dicermati oleh tokoh masyarakat. Tidak sewajarnya anak-anak sekolah beraktivitas sampai tengah malam seperti itu," kata Kurnia.
Baca juga: Guru Silat Asal Purwantoro Wonogiri yang Cabuli 7 Siswanya Terancam Penjara Maksimal 15 Tahun
Pihaknya berharap, seluruh tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Wonogiri ikut menjaga anak-anak apabila mereka mengikut aktivitas yang mungkin mengganggu tugas utama yakni belajar.
Ia menekankan tidak mempermasalahkan anak-anak mengikuti kegiatan ekstra, asalkan dilakukan di waktu yang sesuai dan tidak mengganggu waktu belajar dan istirahat anak.
"Saya meyakini itu bukan hanya di satu tempat (latihan sampai malam) walaupun pelatihnya beda-beda. Anak-anak tugas utamanya belajar, kalaupun ikut latihan yang lainnya masih di jam-jam yang wajar," jelasnya.
(*)
Modus Guru Silat Asal Purwantoro Wonogiri untuk Cabuli 7 Muridnya, Berikan Terapi Pengobatan |
![]() |
---|
Terungkap Ada 'Tempat Khusus' Guru Silat Asal Wonogiri Cabuli 7 Muridnya, Agar Tak Terlihat Orang |
![]() |
---|
Fakta Baru Kasus Guru Silat Cabuli 7 Muridnya di Wonogiri, Selalu Beraksi di Bawah Tangga Ponpes |
![]() |
---|
Kekhawatiran Dinas PPKB P3A soal Guru Silat Cabuli Muridnya di Wonogiri, Murid Contoh Kelakuan Guru |
![]() |
---|
Latihan Silat Malam Hari Disorot, IPSI Wonogiri Tawarkan Dinas Duduk Bersama, Singgung soal Tradisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.