Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Percobaan Perampokan di Klaten

Polres Klaten Beberkan Peran 3 Tersangka Kasus Begal Taksi Online, Ada Eksekutor dan Penjual Mobil

Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, mengungkapkan pembegalan taksi online ini sudah direncanakan.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Hanang Yuwono

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Tiga pelaku begal mengerikan taksi online di Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko, Klaten, Jawa Tengah, sudah diamankan Polisi.

Terakhir Satreskrim Polres Klaten menangkap LS, yang merupakan otak pelaku.

Warga Gamping, Kabupaten Sleman, yang berusaha melarikan diri berhasil dikejar polisi.

Baca juga: Sosok L, Pelaku Percobaan Perampokan Taksi Online di Klaten : Residivis, Baru Keluar Bui Tahun Lalu

Dia dibekuk di wilayah Musuk, Boyolali.

Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, mengungkapkan pembegalan taksi online ini sudah direncanakan.

LS yang menginisiasi pencurian sekaligus otak pencuriannya.

Dia pertama-tama mengajak DA teman perempuannya.

Baca juga: Terungkap, Pelaku Percobaan Perampokan Taksi Online di Klaten Ternyata Seorang Residivis

Dia juga yang meminta HAE teman lainnya untuk menyediakan pisau cutter.

HAE pula yang akan menjualnya jika mobil sudah didapatkan.

"Ketiganya merupakan rekan-rekannya yang saling mengenal," kata Cahyo.

DA ditugasi memesan taksi online melalui aplikasi.

Baca juga: BREAKING NEWS - Akhir Pelarian Pelaku Percobaan Perampokan Taksi Online Klaten, Terendus di Boyolali

Korban yang menerima notifikasi pesanan langsung menuju titik penjemputan di palang kereta Kepoh, Delanggu.

Sesampainya di lokasi penjemputan, LS dan DA masuk ke mobil untuk menuju lokasi tujuan yakni Tibayun, Jatinom.

DA duduk di kursi depan samping kiri korban, sementara tersangka LS berada di belakangnya.

"Pada saat perjalanan, tersangka LS meminta berhenti di perempatan Kepoh dengan alasan mengembalikan HP," kata Cahyo.

Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Malam di Klaten Jateng, Bisa Hunting Foto Candi atau Nikmati Taman Lampion

Perjalanan pun kembali dilanjutkan menuju titik pengantar.

Namun sebelum sampai di lokasi kejadian, tersangka meminta korban untuk keluar dari petunjuk peta.

Di perempatan Ngupit yang seharusnya sesuai aplikasi belok kanan. 

Namun oleh tersangka satu diminta lurus.

LS pun memberikan alasan alamat tujuan yang dipesan keliru.

Baca juga: Tak Hanya Sekali Beraksi, Pelaku Begal Payudara di Jagalan Solo Akui Terinspirasi Video di Medsos

Korban pun akhirnya menuruti permintaan tersangka.

Sesampai di jalan perkebunan dekat dengan kandang ayam, tersangka DA meminta korban mengehentikan lajunya.

DA beralasan hendak mengambil uang di kandang ayam tersebut.

Saat tersangka DA turun dari mobil, tersangka LS langsung melancarkan aksi brutalnya.

"Tangan kiri memegangi kepala korban, dan tangan kanan yang membawa cutter ditempelkan pada leher korban selanjutnya disayatkan," ujar Cahyo.

Baca juga: Kasus Menantu Berbohong Jadi Korban Begal di Purbalingga, Polisi Sebut Selesai Restorative Justice

Korban yang terluka pada lehernya masih berusaha melawan.

Korban masih berusaha memegangi tangan kanan tersangka.

Mobil itu langsung digas ke arah DA yang berusaha lari.

Hanya saja, mobil itu malah menabrak pohon.

Dengan cepat korban  memindahkan gigi mundur dan langsung digas.

Satu orang tersangka saat itu pun terjungkal ke depan.

Korban kemudian lari keluar dan meminta bantuan warga.

Kasatreskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa menambahkan tersangka HAE yang bertugas menyediakan pisau cutter dan menjual mobil hasil curiannya.

"Modusnya menguasai kendaraan bermotor untuk dijual untuk mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari," tambah Taufik.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved