Potret Rumah Sederhana Mbok Yem di Magetan Jatim, Pemilik Warung Makan Puncak Gunung Lawu

Kerabat Mbok Yem, Syaifudin Juhri, mengatakan bahwa pada Kamis (25/4/2025), rencananya Mbok Yem akan melakukan kontrol ke RSU Aisyiyah Ponorogo terkait luka di kakinya yang belum sembuh.

"Luka di kakinya itu belum sembuh dan besok itu jadwalnya untuk kontrol karena kekurangan protein, jadi sulit sembuh. Kalau kondisinya sehat sebetulnya," ujarnya.

Syaifudin menyampaikan, meski kondisinya membaik, tiga hari terakhir Mbok Yem tidak mau makan.

Meski tidak mau makan dan minum, Mbok Yem sempat minta mandi.

"Tiga hari ini Mbok Yem tidak mau makan atau minum, kalau minum paling susu, itu pun sudah jarang mau minum. Kemarin sempat minta mandi," katanya.

Diketahui, legenda Gunung Lawu itu meninggal pada Rabu pukul 13.30 WIB di kediamannya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan, Jawa Timur.

Mbok Yem di Mata Relawan Pendaki

Salah satu anggota relawan Ceto (Reco) Eko Supardi Memora mengatakan, sosok almarhumah mbok Yem sebagai orang yang dermanwan kepada semua relawan Gunung Lawu.

"Beliau dikenal dermawan kepada relawan yang singgah di warungnya," kata Eko, Rabu (23/4/2025).

Eko mengatakan pada saat relawan tengah melakukan proses evakuasi, almarhumah menyiapkan ruang untuk para relawan beristirahat.

Bahkan, almarhumah juga menyediakan logistik.

"Beliau menyediakan logistik untuk relawan yang sedang melakukan evakuasi, beliau tidak hitung-hitungan," kata dia.

(*)