Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Solo

Asal-usul Ndalem Kalitan Solo : dari Hadiah untuk Ratu Alit, Lalu Dibeli Keluarga Soeharto

Ndalem Kalitan awalnya merupakan bagian dari kekayaan Sri Sunan Pakubuwono X, salah satu tokoh penting dalam sejarah Keraton Surakarta.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
NDALEM KALITAN - Suasana Ndalem Kalitan di Jalan Kalitan, Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Kamis (27/1/2022). Beginilah asal-usul Ndalem Kalitan hingga dibeli keluarga Soeharto. 

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di jantung Kota Solo, tepatnya di Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, berdiri megah sebuah bangunan bersejarah yang menjadi saksi perjalanan waktu dan perubahan zaman, namanya adalah Ndalem Kalitan

Ndalem Kalitan awalnya merupakan bagian dari kekayaan Sri Sunan Pakubuwono X, salah satu tokoh penting dalam sejarah Keraton Surakarta.

Pada tahun 1874, Sunan mewariskan rumah ini kepada putri sulungnya, Kanjeng Gusti Ratu Alit, sehingga sejak saat itu bangunan ini dikenal dengan nama Kalitan.

Baca juga: Asal-usul Pucangsawit Kini Jadi Nama Kelurahan di Solo, Dulu Hamparan Sawah dan Tegalan yang Sunyi

Nama ini terus melekat seiring bergantinya generasi, menjadikan rumah tersebut sebagai warisan budaya yang hidup hingga kini.

Perjalanan Kepemilikan: Dari Bangsawan ke Presiden ke-2

Pada era 1960-an, Ndalem Kalitan memasuki babak baru.

Rumah ini dibeli oleh keluarga Prawironegoro, saudara dari Kanjeng Pangeran Sumoharyono.

Keluarga ini memiliki hubungan erat dengan Puro Mangkunegaran, yang memperkuat posisi Kalitan sebagai bagian dari jaringan aristokrat Jawa yang berpengaruh.

Baca juga: Asal-usul Nambangan Selogiri : Dulu Tempat Penyeberangan, Saksi Perang Gerilya Pangeran Sambernyawa

Di bawah kepemilikan keluarga Prawironegoro, Kalitan menjadi tempat yang hangat dan hidup, tempat bernaung bagi nilai-nilai keluarga dan budaya.

Salah satu babak penting dalam sejarah Ndalem Kalitan terjadi ketika rumah ini menjadi tempat berkumpul keluarga Tien Soeharto, istri Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto.

Kedua orang tua Tien Soeharto—KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo—menjadikan Kalitan sebagai pusat kebersamaan keluarga.

Setelah mereka wafat, rumah ini tetap menjadi tempat persinggahan dan kenangan keluarga besar Soeharto setiap kali mengunjungi Solo.

Baca juga: Asal-usul Nama Jagalan yang Jadi Kelurahan di Solo : Dulu Dihuni Sang Penjagal, Ada Mitos Kalang

Ndalem Kalitan bukan hanya bernilai historis, tetapi juga kaya secara arsitektural. Rumah ini terdiri dari tiga bagian utama:

  • Pendapa, ruang terbuka luas di bagian depan yang biasanya digunakan untuk menerima tamu atau menyelenggarakan acara adat.
  • Pinggitan, atau ruang tengah, yang menjadi penghubung antara ruang luar dan ruang pribadi.
  • Senthong, yaitu ruang tidur atau ruang paling privat dalam rumah tradisional Jawa.

Sejarah Ndalem Kalitan

Dilansir dari Warta Kota, Rumah yang luas dan bangunan utamanya berbentuk joglo ini dibeli Soeharto dari keluarga atau ahli waris Mangkunegara, Raja Solo.

 Di Ndalem Kalitan Solo atau Dalam Kalitan ini yang sekarang dikuasai oleh keluarga Soeharto masih terdapat tempat tidur Ratu Alit.

Ratu Alit atau Kanjeng Gusti Ratu Alit adalah putra Paku Buwono X. 

Baca juga: Asal-usul Gagaksipat yang Kini jadi Nama Desa di Boyolali, Ada Kisah Pangeran Gambiranom

Ratu Alit menikah dengan Pangeran Hario Prabuwijaya yang kemudian melahirkan Kanjung Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara II Raja di Raja Mangkunegara atau biasa disebut Mangkunegara II atau dikenal sebagai Raja Jawa.

Ndalem Kalitan atau Dalem Kalitan dibangun tahun 1789 oleh Paku Buwono X yang kemudian dihibahkan kepada Ratu Alit.

Tetapi, Ndalem kalitan atau Dalem Kalitan kemudian dibeli oleh keluarga Kanjeng Pengeran Sumoharyomo, ayah Ibu Tien Soeharto, tahun1966.

Di rumah tersebut, selain terdapat beberapa koleksi maupun foto-foto Soeharto dan Ibu Tien Soeharto beserta keluarga, juga ada peninggalan Ratu Alit.

Sementara itu, letak tempat tidur Ratu Alit di belakang dua foto besar Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto.

Di depan foto Soeharto dan Ibu Tien Soeharto atau di depan tempat tidur Ratu Alit terdapat tempat untuk meletakan bunga-bunga atau semacam sesajen.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved