Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mayat Wanita Dicor di Wonogiri

Wanita yang Jasadnya Ditimpa Cor di Wonogiri Dibunuh di Hari yang Sama Terakhir Terlihat Keluarganya

Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sedewo, mengatakan korban dibunuh oleh pelaku pada 11 Februari 2025.

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Polisi mengungkap kasus meninggalnya Dwi Hastuti, warga Baturetno yang dilaporkan hilang sejak Februari 2025 lalu.

Dwi Hastuti ditemukan meninggal dunia dan dikubur di pekarangan belakang salah satu rumah warga Dusun Brubuh RT 04 RW 01 Desa Ngadirojo Lor Kecamatan Ngadirojo, Kamis (1/5/2025).

DIDUGA KORBAN PEMBUNUHAN - Evakuasi jenazah diduga korban pembunuhan di belakang rumah salah satu warga Dusun Brubuh RT 04 RW 01, Desa Ngadirojo Lor, Wonogiri, Kamis (1/5/2025). Berdasarkan informasi yang beredar, korban adalah Dwi Hastuti (48) warga Desa/Kecamatan Baturetno. Korban dilaporkan hilang hilang usai meninggalkan rumah sejak 10 Februari 2025 lalu.
DIDUGA KORBAN PEMBUNUHAN - Evakuasi jenazah diduga korban pembunuhan di belakang rumah salah satu warga Dusun Brubuh RT 04 RW 01, Desa Ngadirojo Lor, Wonogiri, Kamis (1/5/2025). Berdasarkan informasi yang beredar, korban adalah Dwi Hastuti (48) warga Desa/Kecamatan Baturetno. Korban dilaporkan hilang hilang usai meninggalkan rumah sejak 10 Februari 2025 lalu. (Tribun Solo / Istimewa)

Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sedewo, mengatakan korban dibunuh oleh pelaku pada 11 Februari 2025. Hari itu juga menjadi hari terakhir keberadaan korban dilihat oleh keluarga.

"Dibunuh tanggal 11 Februari 2025, dilaporkan hilang oleh keluarga 14 Februari 2025. Keluarga terakhir melihat korban tanggal 11 Februari 2025 pagi," katanya, Jumat (2/5/2025).

Pada hari yang sama, korban dibunuh oleh pelaku di rumah orang tua pelaku.

Keduanya sempat terlibat cek-cok saat membahas soal permintaan korban untuk dinikahi.

Baca juga: Habisi Wanita di Wonogiri Hingga Timpa Jasadnya dengan Cor, Pria Ini Terancam 15 Tahun Penjara

"Tersangka dengan korban datang ke rumah orang tuanya untuk membicarakan masalah (korban) yang meminta kawin. Disana terjadi cek-cok, pengakuan tersangka setelah cek-cok kemudian tersangka khilaf. Kemudian mencekik, dan membekap korban, lalu korban jatuh dengan kepala korban membentur pondasi dibelakang rumah tersebut," jelas Kasatreskrim.

Ia menyebut saat menghabisi nyawa korban, kondisi rumah dalam keadaan kosong.

Saat itu, ayah pelaku sedang pergi, sementara ibu pelaku juga sedang tidak berada di rumah.

Agung menyebut saa ini pihaknya masih mendalami adakah motif pembunuhan berencana dalam kasus tersebut.

Baca juga: Alasan Pria Bunuh Wanita Hingga Cor Jasadnya di Wonogiri, Ogah Nikahi dan Punya Utang Rp15 Juta

"Untuk sementara, dari pengakuan tersangka dilakukan spontanitas karena khilaf setelah korban meminta dinikahi," jelasnya.

Selain itu, polisi juga masih mendalami motif lain yang melatarbelakangi aksi pembunuhan itu. Sebab mobil korban sempat digadaikan.

"Digadaikan betul, tapi pendorongnya adakah ada soal itu, kami masih belum menemukan terkait dorongan alasan itu untuk motif pembunuhan. Mobil juga sudah kita amankan. Digadaikan ke seseorang, (nilainya) kami masih dalami," katanya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved