Pengeroyokan di Sragen
Perkara Stiker Helm, Dua Warga Sragen Dicegat Anggota Perguruan Silat yang Konvoi, Lalu Dikeroyok
Aksi pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (20/4/2025) sore di Jalan Sumeni, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Dua warga Sragen, Jawa Tengah, menjadi korban pengeroyokan saat bertemu dengan kelompok anggota perguruan silat yang tengah melakukan konvoi.
Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengatakan kedua korban bernama AHS (20) dan JSP (18) yang merupakan warga Desa/Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.
Ia menerangkan aksi pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (20/4/2025) sore di Jalan Sumeni, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Baca juga: Modus Guru Silat Asal Purwantoro Wonogiri untuk Cabuli 7 Muridnya, Berikan Terapi Pengobatan
AKBP Petrus menerangkan awalnya kedua korban tengah mengendarai sepeda motor dengan berboncengan, melaju dari arah Kemuning menuju Gondang.
Setibanya di Jalan Sumeni, kedua korban tiba-tiba dihadang oleh sekelompok orang yang diduga merupakan anggota salah satu perguruan silat yang sedang melakukan konvoi.
"Berdasarkan keterangan korban, peristiwa bermula ketika kendaraan truk di depan mereka berhenti, seketika gerombolan orang menghampiri mereka dan menanyakan afiliasi perguruan silat yang mereka ikuti, korban dan temannya mengaku netral," katanya kepada TribunSolo.com.
"Namun, situasi berubah mencekam ketika salah seorang dari kelompok konvoi tersebut melihat stiker di helm korban, teriakan 'ke kirik ke kirik' terdengar sebelum akhirnya aksi pemukulan terhadap kedua korban terjadi," tambahnya.
Baca juga: Terungkap Ada Tempat Khusus Guru Silat Asal Wonogiri Cabuli 7 Muridnya, Agar Tak Terlihat Orang
Lanjutnya, korban sempat hendak menghindar dengan lewat sisi kiri truk, tapi korban tetap dihadang.
"Akibat serangan tersebut, helm milik korban AHS pecah terkena lemparan batu, korban AHS juga mengalami luka memar dan sakit di punggung, dada kiri, tangan kiri, kepala bagian atas, dan pelipis kiri akibat lemparan batu sera pukulan dan tendangan," jelasnya.
"Nasib serupa dialami JSP, helmnya juga pecah akibat hantaman batu, dan mengalami luka pukulan tongkat di punggung serta pukulan tangan kosong di kepala saat helmnya pecah," sambungnya.
AKBP Petrus menambahkan setelah kejadian tersebut, kedua korban berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian.
Kemudian, keduanya melaporkan apa yang ia alami ke Polres Sragen.
(*)
Polisi Buru Tersangka Lain Kasus Pengeroyokan Warga Sragen Pakai Atribut Silat, Inisial T |
![]() |
---|
Identitas Pelaku Pengeroyokan Warga yang Pakai Atribut Silat di Sragen: Warga Tangen dan Jenar |
![]() |
---|
Pengeroyokan Warga Sragen, Polisi Singgung Terkait Latar Belakang Perbedaan Perguruan Silat |
![]() |
---|
3 Pelaku Pengeroyokan Warga Sragen Gegara Pakai Atribut Silat Dibekuk, Ada yang Masih Pelajar |
![]() |
---|
Warga Sragen Dikeroyok Gegara Pakai Atribut Silat: Pelaku 3 Orang, 2 Masih Pelajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.