Sejarah Kuliner Legendaris
Sejarah Tempe Alakatak, Kuliner Khas nan Langka dari Weru Sukoharjo, Diyakini Sudah Ada Sejak 1900an
Bagaimana tidak? Tempe alakatak hanya ditemui di daerah selatan kabupaten Sukoharjo saja.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tempe Alakatak merupakan nama kuliner khas Sukoharjo, Jawa Tengah, yang kini mulai langka.
Bagaimana tidak? Tempe alakatak hanya ditemui di daerah selatan kabupaten Sukoharjo saja.
Tempe Alakatak terdiri dari campuran tempe dan alakatak, alias tak menggunakan tempe biasa.
Baca juga: Sejarah Rumah Teh Ndoro Donker, Tempat Ngeteh Legendaris di Karanganyar, Kental Nuansa Belanda
Melainkan tempe yang berasal dari koro plus bengok yang direbus dan digiling.
Setelahnya dibumbui dengan kelapa dan kunyit, hingga terciptalah tempa yang maknyus.
Sementara Alakatak merupakan mie berteksur lembut yang memiliki bentuk kotak memanjang dengan rasa yang gurih.
Ada yang unik dengan makanan Tempe Alakatak ini, yakni dibungkus dengan daun jati.
Sejarah Tempe Alakatak
Tempe alakatak merupakan makanan khas dari Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, yang sudah dikenal turun-temurun bahkan sebelum tahun 1900.
Baca juga: Sejarah Bakpia Balong, Bakpia Khas Solo yang Melegenda Sejak 1960an, Resep dari Tiongkok
Nama "alakatak" sendiri berasal dari kebiasaan pengemasan tempe menggunakan daun jati muda, yang dikenal memiliki warna kemerahan alami.
Meskipun tempenya berwarna kuning karena bumbu kunyit, warga menyebutnya tempe abang, karena warna kemasan dari daun jati. Sebutan “alakatak” juga merujuk pada arti "alakadarnya" atau sederhana, mencerminkan filosofi hidup masyarakat desa yang bersahaja.
Pembuatan tempe alakatak diawali dengan merebus kacang benguk hingga matang, kemudian direndam semalam, dicuci bersih, dan dikukus kembali selama satu jam.

Setelah ditumbuk hingga halus dan didinginkan, adonan dicampur dengan ragi dan dibungkus daun jati serta daun pisang.
Baca juga: Sejarah Pukis Badran, Oleh-oleh Khas Solo yang Populer Sejak 2017
Proses fermentasi memakan waktu dua hari sebelum tempe siap dimasak.
Bumbu yang digunakan juga kaya akan rempah-rempah khas Nusantara seperti lengkuas, serai, daun salam, kunyit, daun jeruk, dan parutan kelapa, menciptakan cita rasa yang gurih, harum, dan menggugah selera.
Sejarah Ibu Basuki Bakery: Roti Legendaris Klaten Sejak 1995, dari Rumahan Kini Punya Banyak Cabang |
![]() |
---|
Sejarah Kroket : dari Kudapan Bangsa Eropa, Bisa jadi Sajian Wajib Hajatan di Solo Raya |
![]() |
---|
Sejarah Bubur Lemu, Kuliner Khas Solo yang Legendaris, Makanan Penting di Era Kasunanan Surakarta |
![]() |
---|
Sejarah Kue Kembang Jambu, Camilan Jadul Khas Klaten yang Kini Mulai Langka |
![]() |
---|
Sejarah Gatot, Jajanan Legendaris yang Kini Langka di Wonogiri, Makanan Sejak Zaman Kemerdekaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.