Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Sukoharjo

Asal-usul Desa Banaran di Grogol Sukoharjo, Dulu Bernama Bandara dan jadi Kawasan Pelabuhan Penting

Dahulu, wilayah Bandara menjadi titik strategis dalam jalur transportasi air Keraton Kasunanan Surakarta.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
banaran-sukoharjo.desa.id
SEJARAH DESA BANARAN - Kantor Desa Banaran di Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Begini sejarah nama Desa Banaran. 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Banaran adalah nama desa di kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Desa Banaran memiliki kode pos 57552 dan terdiri dari beberapa dukuh.

Yakni Banaran, Banaran Baru, Ngenden, Pondongan, Talang, dan Talang Baru.

Baca juga: Asal-usul Nama Desa Biting di Purwantoro Wonogiri, Dulu Punya Fungsi Strategis saat Peperangan

Asal-usul Desa Banaran

Asal-usul berdirinya Pemerintahan Desa Banaran hingga kini belum diketahui secara pasti.

Namun, berdasarkan sumber dari Pustaka Keraton Surakarta, Desa Banaran yang kini terletak di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, dahulu dikenal dengan nama Bandara.

Nama tersebut bukan tanpa alasan: wilayah ini dulunya merupakan pelabuhan penting di masa pemerintahan Keraton Surakarta Hadiningrat.

Dahulu, wilayah Bandara menjadi titik strategis dalam jalur transportasi air.

Di masa lalu, selain melalui jalur darat dan udara, masyarakat dan bangsawan Keraton menggunakan perahu untuk bepergian, termasuk menuju daerah-daerah jauh seperti Madura.

Baca juga: Asal-usul Desa Kagokan di Gatak Sukoharjo, Namanya Punya Filosofi yang Mendalam

Bandara: Pelabuhan Air Kerajaan

Bandara dimanfaatkan sebagai pelabuhan oleh dua raja Keraton Surakarta, yakni Paku Buwono (PB) IV dan PB V, terutama pada masa PB IV memerintah (1788–1820).

Dikisahkan bahwa PB IV kerap menggunakan perahu dari Bandara yang terletak di selatan Kelurahan Laweyan untuk menuju Sungai Bengawan Solo.

Dari sana, ia melanjutkan perjalanan ke Madura, tempat calon istrinya yang merupakan putri dari Cokroningrat.

Perjalanan air tersebut tidak hanya menjadi bagian dari kisah asmara PB IV, tetapi juga mencerminkan pentingnya fungsi strategis Bandara sebagai penghubung antardaerah.

Baca juga: Asal-usul Desa Danguran di Klaten, Konon Sudah Berdiri Sejak Tahun 1927

Selain itu, pelabuhan ini juga menjadi titik utama pengangkutan rempah-rempah pada masa penjajahan Portugis, menandakan perannya dalam lalu lintas perdagangan internasional.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved