Pengamat Sebut Hubungan Megawati dan Jokowi Lebih Kompleks Dibandingan dengan SBY
Agung Baskoro menilai, hubungan antara Megawati dan Jokowi lebih kompleks daripada dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro buka suara soal hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan membaik.
Agung Baskoro menilai, hubungan antara Megawati dan Jokowi lebih kompleks daripada dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Dirinya pun tidak heran dengan keakraban Megawati dengan Wapres Gibran Rakabuming Raka pada upacara Hari Lahir Pancasila, hari ini, Senin (2/6/2025).
Baca juga: Alasan di Balik PSI Ngebet Rekomendasikan Jokowi Masuk Bursa Ketum Jelang Kongres Nasional di Solo
Pasalnya, permasalahan Megawati memang dengan Jokowi saja.
"(Hubungan dengan Jokowi) ini yang ruwet membereskannya. Karena lebih kompleks dari cerita dengan Pak SBY," ucap Agung kepada Kompas.com, Senin.
Dikutip dari Kompas.com, hubungan Megawati dengan SBY seperti mengalami perang dingin selama hampir dua dekade.
Padahal, keduanya pernah sama-sama duduk dalam Kabinet Gotong Royong pada periode 2001-2004 silam.
Baca juga: Polemik Ijazah Jokowi Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya, Pelapor Roy Suryo Menyambut Suka Cita
Saat itu, Megawati yang diangkat sebagai Presiden ke-5 RI menunjuk SBY sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam).
Tetapi, setelah SBY menggantikan Megawati dari kursi presiden pada 2004, keduanya jarang bertemu dan hubungan mereka dinilai mulai renggang.
Megawati dan Gibran Tunjukkan Keakraban
Gibran dan Megawati disebut sempat bercanda saat bertemu pada upacara Hari Lahir Pancasila. Tidak hanya itu, Gibran juga menunjukkan perhatian dengan menanyakan kesehatan Megawati.
Agung mengatakan hal itu tidak mengherankan.
"Terkait Mas Gibran, secara personal relasi dengan Ibu Mega baik-baik saja. Karena problem yang selama ini muncul sifatnya tak langsung, karena Gibran tak memiliki 'kuasa' saat kompetisi Pilpres 2024 berlangsung," ujar Agung.
"Betul (permasalahannya dengan Jokowi)," sambungnya.
Baca juga: Rocky Gerung Sebut Isu Ijazah Jokowi Menambah Beban Berat Prabowo, Kok Bisa?
Oleh karenanya, Agung mengatakan, jika ada arahan PDI-P bergabung atau condong sebagai mitra strategis pemerintah Presiden Prabowo Subianto, itu bukan karena ada atau tidaknya Gibran.
| Di Solo, Jokowi Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto, Singgung Jasa bagi Negara |
|
|---|
| Jokowi Ogah Ikut Campur Potensi Konflik Penerus Tahta Keraton Solo : Urusan Internal, Asal Rukun |
|
|---|
| Jokowi Ikut Melepas Jenazah Raja Keraton Solo PB XIII di Loji Gandrung Sebelum Dibawa ke Imogiri |
|
|---|
| Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat: Jokowi dan Gibran Tak Melayat Bersama |
|
|---|
| Momen Jokowi Ikut Salat Jenazah Sinuhun PB XIII di Keraton Solo, Ungkap Duka Cita Mendalam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/megawati-berbincang-dengan-jokowi-nih.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.