Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Netizen Tagih Janji Gibran Buka 19 Juta Lapangan Pekerjaan di Tengah Hantaman Badai PHK

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet, wajar jika warganet menantikan janji Gibran tersebut.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Beberapa hari belakangan, warganet menagih janji Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang akan menyediakan 19 juta lapangan kerja.

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet, wajar jika warganet menantikan janji Gibran tersebut.

"Janji Wapres Gibran untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja memang ambisius, namun secara realistis perlu dipertanyakan," kata Yusuf kepada Tribunnews, Sabtu (7/6/2025).

Baca juga: Ganjar Sebut Pertemuan Prabowo, Megawati, dan Gibran Adalah Sunnatullah, Ungkap Posisi PDIP

Apabila dikaitkan dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang sedang menghadapi gelombang PHK massal dan tekanan struktural seperti deindustrialisasi dini, janji tersebut dinilai patut dipertanyakan.

Yusuf mengungkapkan, fenomena ini memperlihatkan bahwa Indonesia belum berhasil memaksimalkan sektor industri sebagai penyerap tenaga kerja utama.

Padahal, dalam proses pembangunan ekonomi yang sehat, industrialisasi adalah tahapan penting untuk menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar dan berkualitas.

Namun, kata Yusuf, yang terjadi justru sebaliknya.

Baca juga: Dokter Tifa Sebut Jokowi Harusnya Tunjukkan Ijazahnya, Bukan Lapor Polisi: Saya Ini Ibu Rumah Tangga

Yusuf mengatakan, kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB stagnan, bahkan cenderung menurun.

Sementara itu, sektor informal dan jasa tumbuh tanpa struktur dan produktivitas yang memadai.

"Ini membuat janji penciptaan jutaan pekerjaan menjadi sulit direalisasikan karena struktur ekonominya sendiri tidak mendukung penciptaan pekerjaan formal secara masif," ujar Yusuf.

Terkait dengan warganet yang mulai menyoroti janji ini, Yusuf memandang mereka menyadari ketimpangan antara narasi kebijakan dan realitas lapangan.

Lonjakan PHK di sektor padat karya dan startup menunjukkan bahwa penciptaan lapangan kerja bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga soal stabilitas dan keberlanjutan.

Baca juga: Di Solo, Jokowi Beberkan Ada Syarat agar Pemakzulan Wapres Gibran Bisa Dilakukan!

"Dalam konteks ini, publik menjadi lebih kritis karena mereka tidak melihat adanya roadmap yang jelas, baik dari sisi anggaran, kebijakan fiskal, maupun insentif industri, yang mendukung janji tersebut," ucap Yusuf.

Sorotan warganet terhadap janji Gibran bisa ditemui di akun Instagram orang kedua di RI itu, @gibran_rakabuming.

Di salah satu unggahan, ada akun @alpin.brain*** yang berkomentar, "Mas gibran mana 19 juta lapangan kerjanya".

Di unggahan lain ada juga akun @rizalkurnia*** yang berkomentar, "19 juta lokernya mana?"

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved