Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ijazah Jokowi Digugat

Rismon Sebut Akan Ada 'Peperangan Baru' Laporkan Skripsi Jokowi dan Lokasi KKN, Projo Siap Ladeni

Terbaru, ahli digital forensik Rismon Sianipar mengungkapkan akan ada  peperangan baru soal isu ijazah Jokowi ini.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

TRIBUNSOLO.COM - Kubu Roy Suryo Cs sampai saat ini masih belum berhenti mempermasalahkan ijazah Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Terbaru, ahli digital forensik Rismon Sianipar mengungkapkan akan ada  'peperangan baru' soal isu ijazah Jokowi ini.

Lewat akun media sosial miliknya, Rismon mengaku bakal melaporkan soal dugaan skripsi palsu ke Bareskrim menyusul kasus ijazah.

Baca juga: Luhut Minta Stop Bahas Ijazah Jokowi Sebab Bisa Bikin Sakit Jiwa, Roy Suryo Bereaksi Keras: Masalah!

"PEPERANGAN BARU! JOKOWI akan dilaporkan atas SKRIPSI PALSU ke BARESKRIM dan PENGADILAN PERDATA! Mengingat form HER-REGISTRASI, JOKOWI terdaftar SARJANA MUDA dan TOTAL SKS (wajib dan pilihan) HANYA 122 SKS!
SARJANA MUDA TIDAK MENULIS SKRIPSI!," tulis Rismon.

Menanggapi hal ini, Roy Suryo tertawa dan dia menyebut bahwa sebutan 'perang' itu hanya bahasa Rismon saja.

Menurut Roy, apa yang disampaikan Rismon itu bukan lah sesuatu yang berlebihan sampai dianggap isu ini masuk level perang.

"Bukan (sudah masuk level perang), itu kan bahasaya bang Rismon saja," kata Roy Suryo dikutip dari Youtube Kompas TV, Kamis (12/6/2025).

Baca juga: Viral Penasihat Kapolri Marah saat Debat Ijazah Jokowi dengan Pengacara Roy Suryo, Sampai Teriak

Menurut Roy ini merupakan hal yang biasa karena ketika suatu kasus diusut, muncul temuan baru yang lanjut akan diusut.

Hal yang sama juga terjadi terkait tudingan ijazah Jokowi palsu ini.

"Artinya bukti-bukti itu nanti akan selalu ketemu misalnya soal ijazah. Jangan kaget kalau nanti ternyata ketemu skripsinya, jangan kaget kalau ketemu lagi koran kemarin Kedaulatan Rakyat yang sudah kita pastikan 99 persen itu adalah palsu," kata Roy.

Terlebih menurut Roy Suryo, Rismon dan kawan-kawan juga sudah memastikan lokasi KKN Jokowi di Desa Wonosegoro, Boyolali.

Yang mana Roy mengklaim ada kebohongan baru yang ditemukan terkait KKN Jokowi 1983.

"(Bahasa peperangan) Ya itu kan bahasa saja lah, kan ada orang bilang war, apa istilah orang cari tiket sekarang ?, war, kan perang juga. Itu bahasa gimik lah, no problem lah," kata Roy.

UNGKAP KEJANGGALAN IJAZAH. Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar mendatangi Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (12/6/2025) di tengah sidang gugatan ijazah palsu berlangsung. Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar berencana akan melaporkan dugaan pemalsuan dokumen ke Bareskrim Polri setelah menemukan kejanggalan di skripsi Mantan Presiden Jokowi.
UNGKAP KEJANGGALAN IJAZAH. Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar mendatangi Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (12/6/2025) di tengah sidang gugatan ijazah palsu berlangsung. Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar berencana akan melaporkan dugaan pemalsuan dokumen ke Bareskrim Polri setelah menemukan kejanggalan di skripsi Mantan Presiden Jokowi. (Tribun Solo / Ahmad Syarifudin)

Respons Projo

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Projo Freddy Alex Damanik menanggapi istilah 'peperangan baru' yang dilontarkam Rismon Sianipar.

Freddy sama sekali tidak mempermasalahkan istilah 'perang' itu.

"Gak apa-apa, mau war, mau bom atom, mau apa, gak apa-apa, bebas aja. Wong negara demokrasi," kata Freddy.

"Yang pasti kan Pak Jokowi bilang kita layani, gak masalah, silahkan aja dilaporkan skripsi," imbuhnya.

Namun bagi Freddy, dirinya tetap percaya kepada Jokowi.

"Kalau saya sih, saya yang pertama percaya sama Pak Jokowi, yang kedua percaya kepada lembaga-lembaga yang kredibel, terutama dalam hal ini UGM sudah menyatakan skripsi Pak Jokowi asli, Bareksrim juga, saya percaya dengan itu," katanya.

"Kalau Mas Roy dan kawan-kawan, Rismon dan segala macam mau mempermasalahkan itu secara hukum ya silahkan saja, gak apa-apa, diladeni, diladeni," sambung Freddy.

Datang ke Solo, Rismon Sianipar Ungkap Kejanggalan Skripsi Jokowi, Termasuk Soal Tanda Tangan

Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar berencana akan melaporkan dugaan pemalsuan dokumen ke Bareskrim Polri setelah menemukan kejanggalan di skripsi Mantan Presiden Jokowi.

Salah satu yang paling mencolok yakni tidak adanya tanda tangan dosen penguji.

Baca juga: Rismon Sianipar Datang ke Pengadilan Negeri Surakarta, Akan Jadi Saksi Ahli Dugaan Ijazah Palsu

“Satu kesatuan proses akademik yang harus dilalui oleh seorang sarjana UGM tanpa skripsi yang legal maka ijazahnya pasti palsu. Skripsi tersebut entry point untuk membongkar semuanya. Bahwa skripsi tanpa tanda tangan dosen penguji di UGM tidak mungkin lulus,” ungkapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri Surakarta, Kamis (12/6/2025).

Ia pun meminta Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka data lembar pengesahan skripsi-skripsi lain di masa itu.

Ia mencurigai penggunaan teknologi melampaui masanya.

“Kita temukan bahwa penggunaan teknologi yang melampaui tahun 1985. Untuk itu sekiranya UGM harus terbuka supaya ditunjukkan kepada publik minimal di ETD UGM bagaimana lembar pengesahan skripsi tahun 1985 khususnya Fakultas Kehutanan UGM,” jelasnya.

Salah satu yang menurutnya janggal yakni penggunaan font.

Ia menbandingkan karya ilmiah di Massachusetts Institute of Technology yang masih menggunakan font yang dihasilkan IBM Electric Typewriter.

“Bukan hanya punyanya Pak Jokowi saja. Publik punya hak untuk mengetahui dan membandingkan. Teknologi apa yang digunakan tahun 1985 silahkan upload. Karena saya sudah membuktikan di MIT sekalipun lembar pengesahan doktoral disertasi masih menggunakan IBM Electric Typewriter,” terangnya.

Baca juga: Tak Punya Kepentingan Hukum, Gugatan Intervensi Dugaan Ijazah Palsu Jokowi di Solo Ditolak

Ia belum bisa memastikan kapan akan melaporkan hal ini ke Bareskrim Polri. Ia juga sedang menyiapkan untuk melayangkan gugatan perdata terkait hal ini.

“Di situlah entry point kita nanti laporkan ke Bareskrim kembali maupun ke pengadilan perdata. Sedang disiapkan. Kajian akademik saya juga sudah saya berikan kepada tim yang mengusulkan. Tinggal ditunggu saja yang penting saya sudah menuliskan hal-hal yang perlu dilaporkan ke Bareskrim maupun pengadilan perdata,” jelasnya.

Berdasarkan data yang ia peroleh, menurutnya Jokowi mendaftar sebagai sarjana muda. Ia pun heran setelah lulus menerima gelar selayaknya sarjana.

“Itu berkaitan juga semua proses akademis. Semua proses registrasi bahwa ketika registrasi awal 1980-1981 ditulis sarjana muda. Ada 4 pilihan diploma, sarjana muda, sarjana, profesi. Tapi tiga kali ditanyakan tiga kali juga dibulati sarjana muda,” tuturnya.

Menurutnya, syarat kelulusan sarjana muda jauh berbeda dengan sarjana. Gelar yang dihasilkan pun berbeda.

“Kalau memang Pak Jokowi mengambil program tingkat studi sarjana muda tidak mungkin ada skripsi, KKN, tidak mungkin ada ijazah sarjana UGM. Yang ada sarjana muda dengan gelar B. Sc.,” terangnya.

(*)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved