Nasib Pria Sukoharjo Pembuat Video AI Umrah ke Candi Borobudur, Pelapor Tak Akan Cabut Aduan

Yulianto dikenakan wajib lapor ke Polresta Magelang setiap Selasa dan Kamis. "(Alasan wajib lapor karena) masih berkaitan dengan proses penyelidikan," ujarnya kepada Kompas.com melalui aplikasi perpesanan, Jumat (13/6/2025).

Satu barang milik Yulianto juga ditinggal ke penyidik untuk proses penyelidikan. "Yang bersangkutan menitipkan HP-nya ke penyidik," ucap Arwansyah.

"Tindak lanjutnya, saran dari Siber Polda (Jateng), perlu pemeriksaan ahli agama dari Kementerian Agama Jawa Tengah," ungkap Arwansyah dikutip Kompas.com (12/6/2025).

Arwansyah tidak bisa memastikan jadwal permintaan keterangan dari Kementerian Agama.

"Secepatnya, lah. Karena ini baru diasistensi oleh Polda."

Selain perspektif dari institusi agama, permintaan keterangan juga disebut dilakukan dari ahli informasi dan teknologi elektronik serta ahli bahasa.

Promosi Usaha Kemenyan

Sebelum ke Polresta Magelang, Yulianto, bersama tiga rekannya, menemui Mulyanto, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang.

Dalam pertemuan tertutup di kantor Mulyanto, Yulianto mengakui telah membuat dan mengunggah video AI umrah ke Candi Borobudur.

"Beliau minta maaf dan sudah nge-drop (menghapus) kontennya," ucapnya.

Mulyanto mengungkapkan, Yulianto membuat video menggunakan Google Veo 3. Ia kemudian mengunggahnya di akun TikTok.

Hal tersebut dilakukan, Mulyanto bilang, untuk mempromosikan usahanya di bidang penjualan kemenyan.

"(Yulianto) sudah membuat video sanggahan (klarifikasi) terkait kontennya itu. Beliau merasa (situasi) sudah dinetralisir," cetusnya.

(*)