Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Dugaan Eksploitasi Bocah di Boyolali

Terduga Pelaku yang Eksploitasi 4 Bocah di Andong Boyolali Dikenal Tertutup dan Berwatak Keras

SP (65), warga Dukuh/Desa Mojo, Kecamatan Andong, telah diamankan polisi karena dugaan eksploitasi dan kekerasan terhadap empat anak.

TribunSolo.com/Tri Widodo
RUMAH PELAKU - Rumah diduga pelaku yang melakukan eksploitasi anak di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Senin (14/7/2025). Wargadigegerkan oleh temuan 4 bocah yang diduga disiksa dan dieksploitasi, Minggu (13/7/2025). Kaki mereka dirantai dan tidur di luar ruangan. 

‎Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

‎TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – SP (65), warga Dukuh/Desa Mojo, Kecamatan Andong, telah diamankan polisi karena dugaan eksploitasi dan kekerasan terhadap empat anak.

‎Selain harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, dia juga diperbincangkan karena kepribadian yang mencolok di mata warga.

‎Sejumlah warga pun mendatangi rumah pelaku, untuk sekedar melihat dan memperbincangkan SP.

‎Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Mukhsin mengungkapkan, SP dikenal sebagai pribadi tertutup.‎

KORBAN EKSPLOITASI ANAK - Kolase anak yang diduga jadi korban penelantaran, kekerasan dan eksploitasi serta rumah diduga pelaku yang melakukan eksploitasi anak di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Senin (14/7/2025). Warga digegerkan oleh temuan 4 bocah yang diduga disiksa dan dieksploitasi, Minggu (13/7/2025). Kaki mereka dirantai dan tidur di luar ruangan.
KORBAN EKSPLOITASI ANAK - Kolase anak yang diduga jadi korban penelantaran, kekerasan dan eksploitasi serta rumah diduga pelaku yang melakukan eksploitasi anak di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Senin (14/7/2025). Warga digegerkan oleh temuan 4 bocah yang diduga disiksa dan dieksploitasi, Minggu (13/7/2025). Kaki mereka dirantai dan tidur di luar ruangan. (TribunSolo.com/Istimewa)

‎SP disebut enggan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

‎“SP itu jarang bergaul dengan warga. Orangnya tertutup dan terkesan keras,” kata Muhksin kepada wartawan, Senin (13/7/2025).

‎Bahkan, sikap keras SP sudah lama menjadi buah bibir warga.

Baca juga: Miris! 4 Bocah Dirantai di Andong Boyolali, Sebulan Terakhir Hanya Diberi Makan Singkong Rebus

‎Menurut Bagus, ada tetangga yang berniat baik membantu SP mengangkat jemuran pakaian saat hujan turun.

‎Bukannya berterima kasih, SP justru menanggapinya secara tidak menyenangkan.

‎“Pernah warga nolongin angkat jemuran karena kehujanan. Tapi SP malah tidak senang. Baju itu malah dicuci ulang oleh dia,” tutur Muhksin.

‎Lebih jauh, Bagus juga menyoroti pola pikir SP yang dianggap tidak sejalan dengan masyarakat sekitar

Baca juga: Kronologi Terkuaknya Dugaan Eksploitasi 4 Bocah di Boyolali, Salah Satu Tertangkap Curi Kotak Amal

Dia menyebut SP menganut keyakinan berbeda yang kerap dijadikan alat untuk memengaruhi orang lain.

‎“Kepercayaannya itu beda dari warga lainnya. Mindset-nya dia itu mendoktrin seseorang untuk ikut dalam aliran yang keras,” ujar Muhksin.

‎Pihaknya pun berharap agar SP dihukum karena perbuatannya yang telah tega memperlakukan anak.

‎"Anak dirantai. Seperti binatang saja, " pungkasnya.

Baca juga: Kasus Dugaan Eksploitasi 4 Bocah di Boyolali, Sudah Sebulan Tidur di Luar Tanpa Alas dan Selimut

‎Sebelumnya, SP dilaporkan ke polisi karena diduga mengurung, menyiksa, dan mengeksploitasi empat anak di rumahnya.

‎Keempat korban berasal dari Kabupaten Semarang dan Batang, yang disebut-sebut dikirim ke SP untuk mendapatkan "pendidikan agama".

‎Namun yang terjadi justru sebaliknya, mereka diduga dianiaya secara fisik dan psikis, bahkan ada yang dirantai.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved