Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Menarik Tentang Klaten

Asal-usul Rowo Jombor di Klaten Jateng, Dulu Perkampungan yang Sering Banjir

Sebelum jadi destinasi wisata seperti sekarang, Rowo Jombor menyimpan sejarah panjang yang dimulai sejak era kolonial Belanda.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunSolo.com / Ibnu DT
WISATA ROWO JOMBOR - Keramaian pengunjung di kawasan Rowo Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (1/6/2024) sore. Beginilah asal-usul Rowo Jombor. 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN Rowo Jombor, sebuah waduk buatan yang terletak di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Sebelum jadi destinasi wisata seperti sekarang, Rowo Jombor menyimpan sejarah panjang yang dimulai sejak era kolonial Belanda.

Rowo Jombor dulunya adalah sebuah perkampungan yang terletak di dataran sangat rendah dan dikelilingi oleh perbukitan.

Baca juga: Asal-usul Umbul Jolotundo di Klaten, Ada Kisah Tragis Roro Amis yang Terluka karena Sumpil

Asal Usul Rowo Jombor

Letaknya yang berada di cekungan menyebabkan air hujan yang masuk tidak bisa keluar, baik saat musim penghujan maupun kemarau.

Air yang terus menggenang membuat warga secara perlahan meninggalkan wilayah tersebut dan pindah ke daerah yang lebih tinggi.

Di sisi barat laut lokasi ini mengalir Sungai Ujung, yang membawa air menuju Sungai Dengkeng.

Ketika musim hujan tiba, Sungai Ujung kerap meluap dan memperparah genangan di daerah tersebut.

Genangan air lambat laun membentuk rawa alami, yang akhirnya dikenal dengan nama Rowo Jombor.

Baca juga: Asal-usul Girpasang Klaten Jateng : dari Tempat Tirakat, Kini jadi Wisata Hidden Gem yang Hits

Menurut penuturan sesepuh desa setempat, jejak-jejak perkampungan lama masih bisa ditemukan di dasar waduk.

Namun hingga kini, belum pernah ada penelitian arkeologis secara mendalam mengenai hal tersebut.

Warga tengah menikmati sunset di Rowo Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten.
WISATA KLATEN - Warga tengah menikmati sunset di Rowo Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. (Tribunsolo.com/Zharfan Muhana)

Transformasi Menjadi Waduk

Melihat potensi rawa tersebut, pemerintah kolonial Belanda kemudian mengubahnya menjadi waduk semi-buatan yang difungsikan sebagai tempat penampungan air untuk irigasi lahan pertanian dan perkebunan.

Sejak itu, Rowo Jombor digunakan untuk mendukung sistem pertanian di wilayah Klaten dan sekitarnya.

Tanggul waduk baru secara resmi dibangun pada tahun 1965, setelah Indonesia merdeka.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved