Ijazah Jokowi Digugat
Kubu Roy Suryo Minta Prabowo Suruh Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli agar Tidak Ada Kegaduhan Lagi
Roy Suryo kini menjadi sosok yang vokal menuding ijazah Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Polemik terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kembali mencuat.
Kuasa hukum Roy Suryo dan kawan-kawan, Ahmad Khozinudin, kali ini mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan yang dinilainya semakin berlarut-larut tanpa kejelasan hukum.
Ahmad menilai, kegaduhan publik terkait dugaan ijazah palsu Jokowi seharusnya dapat segera diselesaikan oleh pemerintah, termasuk oleh Presiden Prabowo Subianto yang saat ini memimpin negara.
Baca juga: Prabowo Tuding Indonesia Gelap Didanai Koruptor, Bivitri Susanti Ingatkan Demonstrasi Hal Biasa
Ia menyayangkan tidak adanya langkah konkret dari pemerintah untuk menghentikan konflik hukum dan opini yang kini jadi bola liar di kalangan masyarakat Indonesia.
“Apakah kekuasaan tidak mengambil peran dalam melerai kegaduhan antara anak bangsa ini? Sehingga membiarkan perseteruan masalah ijazah palsu ini tidak berujung dan akhirnya anak bangsa sampai mencari penyelesaian ke luar negeri,” ujar Ahmad dalam pernyataan di YouTube Kompas TV, Senin (21/7/2025).
Ahmad menyarankan agar Presiden Prabowo mengambil inisiatif dengan meminta langsung kepada Jokowi untuk menunjukkan ijazah asli sebagai bentuk transparansi dan sikap kenegarawanan.

“Kalau saya menjadi presiden, tentu saya tersinggung. Presiden harus bisa turun tangan dan menyudahi polemik ini dengan memerintahkan Saudara Joko Widodo untuk menunjukkan ijazah aslinya,” tegasnya.
Baca juga: Ini yang Dipesan Prabowo saat Makan dengan Jokowi di Bakmi Jowo Bu Citro Solo, Sampai Pesan 2 Porsi
Menurutnya, meskipun secara hukum tidak ada kewajiban bagi mantan presiden untuk menunjukkan dokumen pribadi seperti ijazah, langkah tersebut akan menjadi sikap kesatria dan menunjukkan niat baik dalam meredakan kegaduhan politik.
“Kalau memang yakin ijazahnya asli, tidak ada alasan untuk tidak ditunjukkan ke publik. Ini bukan soal hukum semata, tapi juga soal etika kenegaraan,” lanjut Ahmad.
Ahmad juga mengkritik penanganan hukum yang dilakukan kepolisian.
Dia menyebut bahwa jika kasus sudah naik ke tahap penyidikan, seharusnya ijazah milik Jokowi disita oleh penyidik sebagai barang bukti yang krusial.
Baca juga: Sidang Eks Penggugat Ijazah Jokowi Berlanjut, Kuasa Hukum Bacakan Nota Keberatan di PN Sukoharjo
Sebelumnya, ijazah Jokowi telah diperiksa dan dikembalikan oleh Bareskrim Polri setelah dinyatakan asli berdasarkan uji forensik. Namun kini kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya dan dinaikkan ke tahap penyidikan.
“Harusnya ijazah Saudara Joko Widodo itu disita oleh Polda Metro Jaya, dilakukan uji laboratorium forensik sekali lagi dalam proses penyidikan, bukan hanya di tahap pengaduan masyarakat,” kata Ahmad.
Ia menilai, uji forensik yang dilakukan sebelumnya hanya menjadi dasar penghentian penyelidikan di tahap awal dan belum cukup dijadikan alat bukti dalam penyidikan secara penuh.
“Ijazah itu harus disita berdasarkan laporan polisi yang dibuat oleh Saudara Joko Widodo sendiri. Proses hukum harus dijalankan sesuai prosedur,” tegas Ahmad.
Awal Mula Roy Suryo Vokal Kritik Jokowi soal Ijazah
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo kini menjadi sosok yang vokal menuding ijazah Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sah.
Kini Roy Suryo pun dianggap sebagai sosok yang berseberangan dengan Jokowi, karena kerasnya kritik yang dia lontarkan untuk ayahanda Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka.
Tetapi, baru-baru ini, Roy Suryo mengungkap bahwa dirinya pernah cukup dekat dengan Jokowi.
Baca juga: Argumen Eks Kabareskrim Bantah Roy Suryo Cs soal Tudingan Kriminalisasi di Kasus Ijazah Jokowi
Pahkan, ia mengakui pernah menjadi pendukung Jokowi, terutama saat masa-masa awal Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Pernyataan ini disampaikan Roy Suryo dalam siniar (podcast) yang tayang di kanal YouTube DeddySitorus Channel pada Jumat, 20 Juni 2025, dikutip TribunSolo.com, pada Sabtu (21/6/2025).
Dalam siniar tersebut, Roy Suryo blak-blakan mengakui bahwa ia dulu mengagumi dan mendukung Jokowi, terutama karena ide-ide segarnya yang dinilai luar biasa, termasuk proyek mobil nasional ESEMKA.
“Iya pendukung (Jokowi), dengan idenya yang luar biasa. Waktu itu kan ada ide mobil ESEMKA. Nah dari awalnya itu kan saya memang membantu ESEMKA tetapi di bidang TI (teknologi dan informasi),” ujar Roy.
Baca juga: 2 Hal yang Bikin Politikus PDIP Yakin Ijazah Jokowi Dibuat di Pasar Pramuka, Singgung Rektor UGM
Dia bahkan mengaku sebagai orang yang menyetir mobil ESEMKA dari Solo ke Jakarta bersama FX Hadi Rudyatmo, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo.
“Yang nyetir (mobil ESEMKA) dari Solo ke Jakarta ya kami berdua dengan Pak Rudi. Jokowinya naik pesawat, tapi pemberitaannya seolah-olah Jokowi yang bawa mobil,” kata Roy.

Namun, Roy Suryo kemudian mengungkapkan awal mula kekecewaannya terhadap Jokowi.
Dia mengaku bahwa setelah mobil ESEMKA menjadi sorotan nasional, Jokowi justru meninggalkan proyek tersebut, padahal sudah mendapat perhatian besar dari publik dan media.
“Saya kaget, Mas. Begitu selesai ya udah ditinggal gitu aja oleh Pak Jokowi. Kan repot, publikasinya sudah gencar, sampai ada berita nasional pemesanan 6.000 unit” beber Roy.
Baca juga: Kuasa Hukum Jokowi Sebut Gugatan M Taufiq soal Ijazah Palsu Salah Alamat, Harusnya Gugur Sejak Lama
Roy Suryo mengaku semakin kecewa melihat nasib para siswa dan anak-anak muda yang terlibat dalam proyek tersebut.
Padahal para siswa sudah menaruh harapan besar untuk bisa memproduksi mobil rakyat.
"Tapi ternyata zonk kan?" ucap Roy.
Dia mengaku saat itu menyimpulkan ESEMKA hanya digunakan Jokowi sebagai kendaraan politik maju Pilgub DKI Jakarta.
“Memang top,” ungkap Roy.
Baca juga: Teman Kuliah Sebut Hasto Dua Kali Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi : Mensesneg dan Menkominfo
Roy Suryo mengaku jika Jokowi memiliki kemampuan luar biasa dalam membentuk citra dan memainkan peran sebagai tokoh yang dekat dengan rakyat.
“Saya akui, ya, yang namanya Joko Widodo itu pandai betul untuk memainkan tokoh itu pintar,” ujar Roy.
Roy Suryo mengatakan saat itu Jokowi saat itu sempat berkonsultasi dengannya mengenai membangun narasi sebagai sosok di balik mobil ESEMKA.
Bahkan kata dia, foto dan pemberitaan Jokowi saat mandikan mobil Esemka pakai air kembang sempat viral di media sosial pada 2012.
Sosok Roy Suryo
Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo, atau yang lebih dikenal dengan Roy Suryo, lahir di Yogyakarta pada 18 Juli 1968.
Dia menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM), mengambil jurusan Ilmu Komunikasi.
Sebelum terjun ke dunia politik, Roy dikenal luas sebagai pakar telematika dan kerap menjadi narasumber di berbagai media nasional dalam bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia.
Ia juga sempat mengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) dan menjadi pengajar tamu di Program D3 Komunikasi UGM.
Karier Politik dan Jabatan Menteri
Karier politik Roy Suryo mulai menanjak saat ia bergabung dengan Partai Demokrat.
Pada Pemilu 2009, ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Yogyakarta.
Pada 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuknya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Andi Mallarangeng.
Roy menjabat sebagai Menpora hingga masa pemerintahan SBY berakhir pada 2014.
Ia sempat kembali ke DPR dan menduduki posisi Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat sebelum dinonaktifkan pada 2019 menyusul skandal pengembalian aset negara yang belum rampung.
Pada 2020, Roy resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrat dan menyatakan ingin fokus kembali sebagai pakar telematika.
Tersandung UU ITE dan Kasus Meme Borobudur
Nama Roy Suryo juga pernah terseret dalam kasus pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Ia diproses hukum setelah mengunggah meme stupa Candi Borobudur dengan wajah Presiden Jokowi pada tahun 2022.
Tindakan tersebut dianggap menyinggung umat Buddha dan menyebabkan Roy dilaporkan atas dugaan penistaan agama.
Ia akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan divonis sembilan bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 28 Desember 2022.
“Terdakwa Roy Suryo dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menyebarkan informasi yang menimbulkan kebencian berbasis SARA,” kata Hakim Martin Ginting saat membacakan putusan.
Kini, nama Roy Suryo kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan Jokowi atas dugaan menyebarkan tudingan terkait keaslian ijazah presiden ke-7 RI tersebut.
Tim hukum Jokowi menilai pernyataan yang disampaikan para terlapor telah merusak nama baik dan menyesatkan opini publik.
Laporan Jokowi itu kini sudah naik ke tahap penyidikan.
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul : Profil Roy Suryo, Eks Menpora yang Dilaporkan Jokowi atas Kasus Tuduhan Ijazah Palsu dan Tribunnews.com dengan judul : Jika Ingin Kasus Selesai, Kubu Roy Suryo Sebut Prabowo Harus Suruh Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli
Kuasa Hukum Bantah Gugatan CLS Ijazah Jokowi di Solo Disokong Uang Besar : Siapa Mau Risiko Danai? |
![]() |
---|
CLS Ijazah Jokowi di Solo : Keraguan Netralitas Hakim, Pernah Tangani Perkara Serupa, Hasilnya Gugur |
![]() |
---|
Tudingan Ada Orang Besar di Balik Gugatan Ijazah Jokowi, Penggugat di Solo: Backing Kami Tuhan YME |
![]() |
---|
Soal Permintaan Ganti Hakim, Kuasa Hukum Jokowi: Hukum Perdata Tak Kenal Hak Ingkar |
![]() |
---|
Diminta Diganti, Hakim Gugatan Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi di Solo Tegaskan Netral |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.