Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mengintip Isi Tas Diplomat Kemlu yang Ditinggal di Rooftop Kantornya Sebelum Tewas, Ada Rekam Medis

Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, tas tersebut ditemukan sehari setelah ADP ditemukan tewas di indekosnya.

|
Tribun News / Rizki Sandi Saputra dan Dok CCTV Istimewa
DIPLOMAT KEMENLU TEWAS - Kolase foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kanan) - Polisi melakukan oleh TKP di kos Daru di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Daru, yang merupakan Diplomat Muda Kemenlu, ditemukan tewas di indekosnya pada Selasa pagi, dalam kondisi kepala dilakban. Pada Senin (7/7/2025) malam sebelum tewas, Daru sempat melakukan panggilan telepon dengan sang istri. Panggilan itu merupakan komunikasi terakhir Daru dengan istrinya. 

TRIBUNSOLO.COM - Penyebab kematian ADP (39), pegawai Diplomat Kementrian Luar Negeri yang ditemukan di kamar kos wilayah Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) hingga kini belum juga terungkap.

Kini teka-teki tas ransel milik ADP yang sebelumnya sempat dibawa korban bersama tas belanja di rooftop gedung Kemlu selama 1 jam 26 menit pada Senin (7/8/2025) pukul 21.43 WIB hingga 23.09 WIB telah ditemukan.

Baca juga: Fakta Baru Kematian Diplomat Kemlu: Misteri Tas Korban Ketemu, Terungkap Lokasi Pembelian Lakban

Pasalnya diketahui saat turun, korban tidak membawa tas tersebut.

Dilansir dari Kompas.com, Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan, tas tersebut ditemukan sehari setelah ADP ditemukan tewas di indekosnya.

"Tim penyelidik langsung mencari dan menemukan tas itu di atas. Di lantai 12, di samping tangga lantai 12," ujar Reonald dalam program Berita Utama Kompas TV, Minggu (27/7/2025).

KEMATIAN DIPLOMAT KEMLU - Suasana indekos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, tempat tinggal Arya Daru Pangayunan—diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban—terlihat eksklusif, Selasa (22/7/2025). Para penghuni dibekali dua kartu akses untuk memasuki area indekos dan kamar masing-masing.
KEMATIAN DIPLOMAT KEMLU - Suasana indekos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, tempat tinggal Arya Daru Pangayunan—diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban—terlihat eksklusif, Selasa (22/7/2025). Para penghuni dibekali dua kartu akses untuk memasuki area indekos dan kamar masing-masing. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Isi Tas

Reonald mengatakan, di dalam tas tersebut terdapat beberapa barang, salah satunya adalah dokumen rekam medis ADP.

"Saya tidak bisa jelaskan rinci, tapi salah satunya adalah penyelidik menemukan ada rekam medis korban di salah satu rumah sakit umum di Jakarta," ujar Reonald.

Dokumen rekam medis tersebut tertanggal 9 Juni 2025.

Namun, Reonald tidak mengungkap isi rekam medis tersebut.

Ia juga enggan menyebutkan benda lain yang ada dalam tas tersebut.

“(Isi tas) yang pasti, saya enggak bisa kasih tahu secara rinci, yang pasti yang ditemukan ada laptop,” ujar Reonald.

“Ada pakaian. Kan ada juga goodie bag itu karton tas, dia kan sebelum naik ke rooftop kan dari GI (Grand Indonesia), dari pusat perbelanjaan itu,” tambah dia.

Selain laptop, Reonald mengungkapkan isi tas ADP juga berisi obat-obatan.

“Terus ada beberapa obat-obatan ya yang korban bawa, terus ya pokoknya belanjaan yang baru dia beli, trus beberapa nota, terus beberapa alat-alat kantor,” ungkap dia.

Asal Usul Lakban Terungkap

Sementara itu, asal usul lakban kuning yang melilit kepala korban saat ditemukan meninggal dunia.

Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepalanya terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.

Dari hasil olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban.

Selain itu, turut ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian.

Penyidik juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.

Belakangan terungkap lakban kuning itu dibeli ADP bersama sang istri pada Juni 2025.

"Lakban kuning tersebut berdasarkan keterangan istri korban, dibeli bersama dengan istrinya di salah satu toko di Yogyakarta," kata Kasubbid Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak dalam program Kabar Petang Kompas TV, Minggu (27/7/2025).

Reonald menambahkan, lakban tersebut juga ditinggalkan ADP di rumahnya di Yogyakarta.

Nantinya, istri korban bakal menyerahkan lakban kuning yang ada di rumah Yogyakarta untuk diperiksa penyidik.

"Nanti lakban ditunjukkan ke penyidik bahwa ini lakban identik dengan apa yang ditemukan di TKP," katanya.

Lakban biasa digunakan pegawai Kemlu

Reonald menjelaskan, lakban kuning tersebut identik dengan lakban yang biasa digunakan pegawai Kemenlu yang hendak dinas ke luar wilayah.

"Lakban kuning tersebut biasa digunakan oleh pegawai Kemlu apabila mendapat tugas ke luar negeri. Jadi itu lakban kuning sebagai penanda, biar barang mereka terlihat jelas," ujar Reonald.

Baca juga: Sudah 2 Minggu Lebih Tewasnya Diplomat Kemlu di Kos, Ponsel Korban hingga Kini Belum Ditemukan

Ponsel Korban hingga Kini Belum Ditemukan

Ponsel diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tersebut hingga kini belum juga ditemukan.

Hal ini diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7/2025).

Meski demikian, hal itu menurut Ade Ary bukan berarti polisi menemukan hambatan dalam proses penyelidikan kasus kematian sang diplomat.

“Tadi kami sampaikan, kami tidak menemui hambatan dalam proses ini,” tegas dia dilansir dari Kompas.com.

Diketahui saat kejadian ditemukan meninggal, ditemukan gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban.

Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi kini menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Tugas utama Ade Ary adalah mengelola komunikasi publik dan hubungan dengan media.

Ia mengajak media untuk bekerja sama demi pelayanan optimal kepada masyarakat.

Selain itu, ia aktif menangani sejumlah kasus dan memberikan keterangan kepada publik seperti kasus pembakaran mobil polisi dan hilangnya ponsel diplomat Kemlu.

DIPLOMAT KEMENLU TEWAS - Kolase foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kanan) - Polisi melakukan oleh TKP di kos Daru di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Daru, yang merupakan Diplomat Muda Kemenlu, ditemukan tewas di indekosnya pada Selasa pagi, dalam kondisi kepala dilakban. Pada Senin (7/7/2025) malam sebelum tewas, Daru sempat melakukan panggilan telepon dengan sang istri. Panggilan itu merupakan komunikasi terakhir Daru dengan istrinya.
DIPLOMAT KEMENLU TEWAS - Kolase foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kanan) - Polisi melakukan oleh TKP di kos Daru di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Daru, yang merupakan Diplomat Muda Kemenlu, ditemukan tewas di indekosnya pada Selasa pagi, dalam kondisi kepala dilakban. Pada Senin (7/7/2025) malam sebelum tewas, Daru sempat melakukan panggilan telepon dengan sang istri. Panggilan itu merupakan komunikasi terakhir Daru dengan istrinya. (Tribun News / Rizki Sandi Saputra dan Dok CCTV Istimewa)

Barang Bukti Digital Lain Sudah Disita

Sementara itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam juga membenarkan bahwa polisi belum menemukan ponsel milik ADP.

Hal tersebut diketahui setelah Anam bersama tim Kompolnas menyambangi Polda Metro Jaya pada Selasa (22/7/2025) untuk meminta penjelasan tentang kematian ADP.

“Kemarin kami juga mendapat penjelasan sebenarnya soal HP (handphone). HP ini memang belum diketemukan. Oleh karenanya memang masih ada PR soal jejak digital itu,” ujar Anam di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/7/2025).

Menurut Anam, jejak digital merupakan satu hal yang penting untuk mengungkap konstruksi peristiwa sebelum ADP tewas.

“Tapi apakah ini menentukan soal penyebab kematian? Saya kira penyebab kematiannya tidak di situ,” tegas dia.

“Kalau pertanyaan besar dalam konteks pidana, bagaimana penyebab kematian yang paling penting hasil otopsi, ya otopsi yang mendalam itu,” tambah dia.

Meski begitu, Anam memastikan polisi telah menyita beberapa barang bukti digital lain dalam penyelidikan ini.

“Dengan rekam jejak digital yang lain, termasuk dari laptop itu dan beberapa benda digital yang lainnya, saya kira sudah cukup terang (konstruksi peristiwanya). Tinggal penyebab kematiannya saja dengan otopsi,” ucap dia.

Diplomat Kemlu Tewas

Diketahui, diplomat Kemlu berinisial ADP ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).

Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepalanya terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.

Dari hasil olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban.

Selain itu, turut ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian.

Penyidik juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.

Namun, hingga kini polisi masih menyelidiki apakah lakban tersebut dipasang oleh korban sendiri atau oleh orang lain.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved