Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Jokowi Digugat Calon Pembeli Esemka

Sejarah Mobil Esemka yang Kini Bikin Jokowi Digugat Wanprestasi, Pabriknya Ada di Boyolali Jateng

Mobil merek ini bahkan pernah dipakai Jokowi saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga masa kepresidenannya.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono

TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Sidang lanjutan gugatan wanprestasi terkait produksi mobil Esemka dengan nomor perkara 96/Pdt.G/2025/PN.Skt digelar secara daring pada Rabu (30/7/2025).

Meski sidang dilakukan secara virtual, penggugat Aufaa Luqmana Re A secara khusus membawa mobil Esemka jenis Bima pick up dan memarkirkannya di halaman Pengadilan Negeri Surakarta sebagai bentuk bukti dan protes atas kasus yang tengah berjalan.

Mobil Esemka sendiri dikenal sebagai mobil nasional yang diperkenalkan oleh Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Dulu Diklaim Laku 7 Ribu, Esemka Kini jadi Barang Gaib, di FB Solo Raya pun Jarang yang Jual

Mobil merek ini bahkan pernah dipakai Jokowi saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga masa kepresidenannya.

Dalam gugatan yang dilayangkan, Aufaa merasa kecewa lantaran kesulitan mendapatkan mobil Esemka yang dijanjikan.

“Di Esemka saya datang tidak ada produksi mobil, jual beli mobil. Tapi untuk melakukan servis bisa," ujarnya. Karena itulah, Aufaa menggugat tiga pihak sekaligus, yaitu Mantan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan PT Solo Manufaktur Kreasi.

Gugatan ini didasari atas alasan wanprestasi, yakni kegagalan pihak terkait memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan yang telah terjalin.

Aufaa mengaku telah mencari mobil Esemka selama satu bulan melalui berbagai marketplace namun kesulitan menemukan unit yang dijual.

Baca juga: Hakim Tolak Permintaan Periksa Pabrik Mobil Esemka di Solo, Alasannya Bukan Sengketa Tanah

“Saya cari marketplace sulit. Ketemu ini langsung beli. Sempat ditawar. Aslinya Rp50 juta saya tawar Rp40 juta,” katanya.

Masih AKTIF. Pabrik Esemka di pinggir jalan penghubung Sambi-Mangu pada Rabu (9/4/2025). Kini Esemka sedang ramai gegara gugatan dari calon pembeli.
Masih AKTIF. Pabrik Esemka di pinggir jalan penghubung Sambi-Mangu pada Rabu (9/4/2025). Kini Esemka sedang ramai gegara gugatan dari calon pembeli. (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Kuasa hukum Aufaa, Arif Sahudi, menambahkan bahwa mereka mengalami kesulitan mengakses informasi maupun melakukan pengecekan produksi di pabrik Esemka.

“Kita mau PS (pemeriksaan setempat) ngecek produksi ditolak. Ternyata tidak dipasarkan secara umum. Kita nyari 1 bulan lebih. Kita cek di Sambi tidak ada produksi tidak ada penjualan,” ujar Arif.

Permintaan pemeriksaan setempat pabrik Esemka yang diajukan untuk memperkuat bukti ditolak oleh Ketua Majelis Hakim Putu Gede Hariadi dengan alasan perkara bukan sengketa tanah.

Baca juga: Kisah Esemka yang Gaib di Solo hingga Berujung Gugatan, Awal Mula Roy Suryo Kecewa terhadap Jokowi

“Kita mengajukan pemeriksaan setempat untuk membuktikan apakah masih ada aktivitas produksi atau jual beli di situ, tapi permohonan kami ditolak oleh hakim,” kata kuasa hukum Aufaa lainnya, Sigit N Sudibyanto.

Kehadiran mobil Esemka di halaman pengadilan diharapkan dapat menjadi bukti bahwa mobil ini sulit didapatkan, sekaligus menguatkan tudingan bahwa PT Solo Manufaktur Kreasi yang menaungi Esemka sudah tidak lagi beroperasi secara penuh.

Sejarah dan Perkembangan Mobil Esemka

Mobil Esemka bermula dari komunitas anak-anak muda Indonesia yang ingin membuktikan kemampuan menciptakan mobil nasional.

Dukungan penuh diberikan oleh Joko Widodo saat masih menjabat Wali Kota Solo, yang kemudian menggunakan Esemka sebagai kendaraan dinas.

Meski awalnya sempat gagal lolos uji kelayakan dan emisi, Esemka Rajawali akhirnya berhasil memenuhi standar tersebut.

Komunitas ini pun bertransformasi menjadi PT Solo Manufaktur Kreasi dengan kepemilikan 100 persen swasta nasional.

Hingga kini, PT Solo Manufaktur Kreasi telah memiliki izin untuk memproduksi delapan jenis kendaraan ringan Esemka, antara lain Esemka Bima dalam berbagai varian mesin, Esemka Digdaya, Esemka Garuda 4x4, dan Esemka Borneo.

Selain itu, merek dan paten Esemka telah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, memastikan Esemka yang resmi adalah yang berlokasi di Desa Demangan, Boyolali, Jawa Tengah.

Pengakuan Roy Suryo yang Kecewa terhadap Jokowi Gara-gara Esemka

Mobil Esemka sampai kini masih 'gaib' di pasaran, meski demikian pabriknya di Boyolali, Jawa Tengah, masih beroperasi.

Karena gaibnya mobil Esemka, penggugat Aufaa Luqmana Re A akhirnya membeli mobil Esemka jenis Bima Pickup yang diinginkannya dalam kondisi seken produksi tahun 2018.

Alasan dia tidak membeli Esemka seken karena tak berhasil mendapatkannya baru dari pabrik.

Baca juga: Beda dengan Jokowi di Solo yang Masih Diusik Ijazah, SBY Pilih Nikmati Pensiun Lewat Musik & Lukisan

Ia pun membawa unit mobil tersebut ke pabrik PT. SMK di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali untuk melakukan servis.

Di situ Aufaa mendapati tak ada aktivitas produksi maupun jual beli.

“Di Esemka saya datang tidak ada produksi mobil, jual beli mobil. Tapi untuk melakukan servis bisa. Tapi untuk jual beli atau pun produksi mobil tidak ada,” ungkap Aufaa saat ditemui di Pengadilan Negeri Surakarta, Rabu (30/7/2025).

Ia sempat mencari mobil ini sebulan lebih. Akhirnya ketemu dan dilepas pemiliknya dengan harga Rp 45 juta.

“Saya cari marketplace sulit. Ketemu ini langsung beli. Sempat ditawar. Aslinya Rp 50 juta saya tawar Rp 40 juta. Akhirnya ngambil tengah-tengah Rp 45 juta. Untuk jasa angkutan barang,” terangnya.

Baca juga: Aufaa Luqman Penggugat Mobil Esemka di Solo Akhirnya Beli Seken, ke Pabrik Sudah Tak Ada Produksi

Ia mengaku memang sangat menginginkan mobil ini untuk usaha angkutan barang yang dirintisnya.

Menurutnya, mobil ini memiliki kelebihan baknya yang luas.

“Karena murah tempatnya luas. Performanya sesuai harga,” jelasnya.

Kuasa hukum Aufaa, Arif Sahudi menjelaskan dengan upayanya yang kesulitan mendapatkan mobil Esemka ini, menguatkan bahwa pabrik ini memang sudah tidak memproduksi mobil.

Ia pun mendapatkannya hanya second produksi tahun 2018.

"Ini kemarin digunakan untuk servis ke sana untuk bisa masuk. Ternyata tidak ada aktivitas hanya bengkel tidak ada produksi. Kita mau PS ngecek produksi ditolak. Ternyata tidak dipasarkan secara umum. Kita nyari 1 bulan lebih. Kita cek di Sambi tidak ada produksi tidak ada penjualan,” terangnya.

MOBIL ESEMKA - Penggugat Mobil Esemka Aufaa Luqmana Re A akhirnya membeli mobil Esemka jenis Bima Pickup yang diinginkannya dalam kondisi second produksi tahun 2018 setelah tak berhasil mendapatkannya baru dari pabrik.
MOBIL ESEMKA - Penggugat Mobil Esemka Aufaa Luqmana Re A akhirnya membeli mobil Esemka jenis Bima Pickup yang diinginkannya dalam kondisi second produksi tahun 2018 setelah tak berhasil mendapatkannya baru dari pabrik. (TRIBUNSOLO.COM/Ahmad Syarifudin)

Meski telah mendapatkan mobilnya, pihaknya tetap akan membeli jika pihak pabrik sanggup menyediakan 2 unit mobil seperti yang diminta.

“Kita kan minta 2. Dalam perjalanan beli sendiri. Kalau setelah putusan disiapkan 2 kita beli lagi,” ungkapnya.

Esemka jadi Awal Mula Roy Suryo Kecewa terhadap Jokowi

 Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo kini menjadi sosok yang vokal menuding ijazah Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sah.

Kini Roy Suryo pun dianggap sebagai sosok yang berseberangan dengan Jokowi, karena kerasnya kritik yang dia lontarkan untuk ayahanda Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka.

Tetapi, baru-baru ini, Roy Suryo mengungkap bahwa dirinya pernah cukup dekat dengan Jokowi.

Baca juga: Argumen Eks Kabareskrim Bantah Roy Suryo Cs soal Tudingan Kriminalisasi di Kasus Ijazah Jokowi

Pahkan, ia mengakui pernah menjadi pendukung Jokowi, terutama saat masa-masa awal Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Pernyataan ini disampaikan Roy Suryo dalam siniar (podcast) yang tayang di kanal YouTube DeddySitorus Channel pada Jumat, 20 Juni 2025, dikutip TribunSolo.com, pada Sabtu (21/6/2025).

Dalam siniar tersebut, Roy Suryo blak-blakan mengakui bahwa ia dulu mengagumi dan mendukung Jokowi, terutama karena ide-ide segarnya yang dinilai luar biasa, termasuk proyek mobil nasional ESEMKA.

“Iya pendukung (Jokowi), dengan idenya yang luar biasa. Waktu itu kan ada ide mobil ESEMKA. Nah dari awalnya itu kan saya memang membantu ESEMKA tetapi di bidang TI (teknologi dan informasi),” ujar Roy.

Baca juga: 2 Hal yang Bikin Politikus PDIP Yakin Ijazah Jokowi Dibuat di Pasar Pramuka, Singgung Rektor UGM

Dia bahkan mengaku sebagai orang yang menyetir mobil ESEMKA dari Solo ke Jakarta bersama FX Hadi Rudyatmo, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo.

“Yang nyetir (mobil ESEMKA) dari Solo ke Jakarta ya kami berdua dengan Pak Rudi. Jokowinya naik pesawat, tapi pemberitaannya seolah-olah Jokowi yang bawa mobil,” kata Roy.

POTRET ROY SURYO - Pakar telematika Roy Suryo di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020). Roy Suryo sampai saat ini masih meragukan klaim Bareskrim Polri soal hasil uji forensik ijazah Jokowi.
POTRET ROY SURYO - Pakar telematika Roy Suryo di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020). Roy Suryo sampai saat ini masih meragukan klaim Bareskrim Polri soal hasil uji forensik ijazah Jokowi. (Tribunnews.com/ Lusius Genik)

Awal Mula Kekecewaan

Namun, Roy Suryo kemudian mengungkapkan awal mula kekecewaannya terhadap Jokowi.

Dia mengaku bahwa setelah mobil ESEMKA menjadi sorotan nasional, Jokowi justru meninggalkan proyek tersebut, padahal sudah mendapat perhatian besar dari publik dan media.

“Saya kaget, Mas. Begitu selesai ya udah ditinggal gitu aja oleh Pak Jokowi. Kan repot, publikasinya sudah gencar, sampai ada berita nasional pemesanan 6.000 unit” beber Roy.

Baca juga: Kuasa Hukum Jokowi Sebut Gugatan M Taufiq soal Ijazah Palsu Salah Alamat, Harusnya Gugur Sejak Lama

Roy Suryo mengaku semakin kecewa melihat nasib para siswa dan anak-anak muda yang terlibat dalam proyek tersebut.

Padahal para siswa sudah menaruh harapan besar untuk bisa memproduksi mobil rakyat.

"Tapi ternyata zonk kan?" ucap Roy.

Dia mengaku saat itu menyimpulkan ESEMKA hanya digunakan Jokowi sebagai kendaraan politik maju Pilgub DKI Jakarta.

“Memang top,” ungkap Roy.

Baca juga: Teman Kuliah Sebut Hasto Dua Kali Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi : Mensesneg dan Menkominfo

Roy Suryo mengaku jika Jokowi memiliki kemampuan luar biasa dalam membentuk citra dan memainkan peran sebagai tokoh yang dekat dengan rakyat.

“Saya akui, ya, yang namanya Joko Widodo itu pandai betul untuk memainkan tokoh itu pintar,” ujar Roy.

Roy Suryo mengatakan saat itu Jokowi saat itu sempat berkonsultasi dengannya mengenai membangun narasi sebagai sosok di balik mobil ESEMKA.

Bahkan kata dia, foto dan pemberitaan Jokowi saat mandikan mobil Esemka pakai air kembang sempat viral di media sosial pada 2012.

Klaim Pihak Pabrik Mobil Esemka di PN Solo, Miliki Stok 50 Unit Hingga Kembangkan Mobil Listrik

Kuasa hukum PT. Solo Manufaktur Kreasi, Arfian Indrianto mengklaim kliennya saat ini memiliki stok hingga 50 unit mobil.

Tak hanya itu, pihaknya juga saat ini sedang mengembangkan mobil listrik.

“Hampir 50-an lebih ada yang sudah dipesan ada yang tunggu dipesan. Sejak akhir tahun 2024 (pengembangan). Sementara dilakukan pengembangan supaya lebih bagus lagi,” ungkapnya usai sidang di Pengadilan Negeri Surakarta (16/7/2025).

Baca juga: Sidang Lanjutan di Solo, Produsen Mobil Esemka Tolak Pemeriksaan Pabrik, Sebut Bukan Sengketa Lahan

Penggugat Mobil Esemka Aufaa Luqmana Re A melalui kuasa hukumnya mengajukan pemeriksaan setempat (PS) karena mencurigai tak ada lagi aktivitas di pabrik PT. Solo Manufaktur Kreasi.

Seperti telah diketahui, Aufaa menggugat tiga pihak usai dirinya merasa kecewa lantaran tidak bisa membeli mobil ini.

Ia menggugat Jokowi, Mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan PT. Solo Manufaktur Kreasi. Mobil ini sempat melambungkan nama Mantan Presiden Jokowi semasa menjadi Wali Kota Solo.

PRODUKSI MASSAL. Mobil Esemka Bima yang hendak dirakit, di dalam pabrik PT SMK, di Sambi, Boyolali pada 2019 silam. Kini calon pembeli menggugat di PN Solo.
PRODUKSI MASSAL. Mobil Esemka Bima yang hendak dirakit, di dalam pabrik PT SMK, di Sambi, Boyolali pada 2019 silam. Kini calon pembeli menggugat di PN Solo. (TribunSolo.com/Ryantono PS)

Ia pun menyampaikan sejumlah bukti-bukti di pengadilan mulai dari surat-menyurat hingga video yang menggambarkan aktivitas di pabrik. Hal ini membantah tudingan penggugat yang menilai pabrik ini berhenti produksi.

“Saya menyampaikan beberapa bukti terkait bukti surat yang intinya Pak Jokowi tidak ada hubungan hukum dengan kami karena kami adalah swasta. Termasuk bukti penjualan yang ada pada kami. Videonya menggambarkan pabrik saat ini ada mobil-mobilnya bahkan kami juga mengembangkan mobil listrik. Bukti surat data produksi, data penjualan, Ada spare part, charger listrik juga disiapkan,” jelasnya.

Meski kliennya mengklaim pabrik masih melakukan aktivitas produksi, ia menolak pemeriksaan setempat. Ia menilai gugatan wanprestasi ini tidak terkait dengan tanah sehingga tidak perlu dilakukan pemeriksaan setempat.

“Karena ini terkait bukan dengan perkara tanah dan tidak ada hubungan hukum dengan kami,” terangnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved